JOMBANG – Menjelang lebaran Dinas Peternakkan dan Perikanan (Disnakkan) Jombang mewaspadai beredarnya daging bermasalah. Lanhkah tersebut dilakukan dengan melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kawasan desa Candimulyo, Minggu (29/08) dini hari. Dalam sidak kali ini petugas langsun RPH tersebut. Setiba di lokasi, mereka langsung memeriksa kondisi fisik sapi mulai dari mulut, gigi dan mata.

    “Dengan begitu daging tersebut benar-benar sehat dan layak konsumsi,” kata Plt Kepala Disnakan, drh Soejoko, disela-sela sidak.

    Petugas tak hanya memeriksa secara fisik saja. Melainkan sejumlah sapi yang telah dipotong juga diperiksa dagingnya oleh petugas. Pemeriksaan daging hingga hati tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah daging tersebut layak konsumsi atau justru sebaliknya. Jika layak konsumsi, petugas kemudian memberikan cap stempel pada daging tersebut. Dalam arti, daging yang sudah distempel itu siap dikirim ke sejumlah pasar tradisional.

    Menurut kegiatan ini adalah upaya untuk melindungi konsimen daging menjelang lebaran. “Kita tidak ingin konsumen dirugikan. Oleh karena itu kita melakukan pengecekan ke RPH terkait daging yang akan dijual di pasaran,” katanya.

    Sebelum mengakhiri sidak, Sujoko berjanji, razia serupa akan terus dilakukan di sejumlah rumah pemotongan hewan lainnya. Selain itu razia juga akan digelar di pasar tradisional. Tujuannya, kata Joko, memberikan rasa aman kepada masyarakat untuk mengkonsumsi daging yang sehat dan tidak bermasalah.

    “Alhamdulillah hingga saat ini di Jombang aman dari daging bermasalah itu,” pungkasnya. (Zn/Beritakota)

    JOMBANG - Rumah Sudiyatno anggota Paskhas TNI Angkatan Udara yang ada di Candimulyo Rt.05 Rw.09 Kecamatan Jombang kota tadi malam di 'obok-obok' maling. Tiga Unit HP (Hand Phone), kalung perhiasan seberat 4.5 gram serta uang sebesar Rp.2.5 Juta berhasil digondol maling. Selanjutnya kejadian itu dilaporkan ke Mapolsekta setempat.

    Kanit Reskrim Polsek Jombang kota, Iptu Willono kepada wartawan mengatakan peristiwa itu terjadi pada malam hari ketika korban sedang berangkat ke masjid untuk beribadah sholat tarawih.



    Usai dari masjid, sekitar Pukul 21.00 Wib, korban pulang kerumahnya. Namun, tiba-tiba dikejutkan karena kondisi rumah dalam keadaan acak-acakan. Setelah diperiksa, ternyata sejumlah barang yang ada dirumah raib. Terlihat lemari kaca yang ada di dalam rumah juga pecah. Sejumlah barang berharga seperti 3 unit HP, perhiasan seberat 4,5 gram, serta uang tunai Rp 2,5 juta juga ikut lenyap. "Kerugian ditaksir mencapai Rp 5 juta,"katanya.

    Menurut Willono, pelaku diduga masuk rumah dengan cara mencongkel pintu rumah bagian samping. Pasalnya, saat dilakukan olah TKP (tempat Kejadian Perkara) pintu rumah tersebut rusak. "Kasus ini masih kita lakukan penyelidikan," katanya. (Zn/Dna)


    JOMBANG - Kepolisian Resort Jombang membentuk tim khusus untuk mencegah perampokan yang kian marak sepekan terakhir menjelang lebaran Idul Fitri. Tim itu berjumlah 10 orang yang dilengkapi senjata yang akan bergerak secara mobiling ditempat-tempat yang dianggap rawan kejahatan. Hal itu diungkapkan Kapolres Jombang, AKBP Samudi.

    "Tim ini kita sebar dan bergerak secara mobiling yang dilengkapi dengan persenjataan," kata mantan Kapolres Surabaya Selatan ini.

    Selain mencegah aksi kejahatan, tim besenjata api itu untuk memperkuat personel dari Satuan Samapta yang selama ini melakukan pengamanan di sejumlah Bank.

    "Setiap Bank di Jombang sudah ada dua personel. Nah, untuk memperkuat, kita membentuk tim trail yang bergerak secara mobiling," katanya menjelaskan.

    Selain itu, Polres juga menyebar penembak jitu alias sniper. Para sniper itu disebar di sejumlah titik starategis. Para Sniper itu sangat dirahasiakan keberadaannya dan disebarkan diwilayah strategis yang dianggap rawan. "Sniper yang diterjunkan itu bersifat rahasia. Yang pasti, mereka kita tempatkan di titik strategis,"pungkasnya. (Zn/DNA


    JOMBANG - Terkait perselingkuhan Anggota DPRD Jombang dari Partai Demokrat, Ahmad Tohari dengan pembantunya Nita S mendapat reaksi dari jajaran pengurus partai. Sejumlah pengurus dan Ketua PAC (Pimpinan Anak Cabang) Demokrat meminta agar ketua Fraksi Demokrat itu diberikan sanksi tegas

    "DPC Harus tegas dan mencopot yang bersangkutan karena telah mencoreng nama baik partai," ujar Duhri Ketua PAC Ngusikan.

    Dijelaskannya, Tohari telah menyalahi aturan partai dan melakukan perbuatan asusila. Maka dari itu sanksi tegas harus dikeluarkanm."Jika tidak kami akan memprotesnya," tambah PAC lainnya.

    Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Jombang, Soeharto mengatakan pihaknya tidak semata langsung memberikan sanksi. Sebab, pihaknya masih baru mendengar kabar tersebut dan belum menerima laporan secara resmi. Meski demikian, pihaknya akan membentuk tim Investigasi

    "Tim tersebut akan bertugas mengumpulkan data data. apabila ditemukan kesalahan, yang bersangkutan akan ditindak tegas sesuai dengan AD/ART partai," katanya ditemui di kediamannya Jalan Wr.Supratman.

    Seperti yang diketahui, Ahmad Tohari yang merupakan Ketua FPD DPRD Jombang digugat cerai oleh istrinya, Endang Ekowati. Gugatan yang dilayangkan istrinya itu karena perselingkuhan Tohari dengan pembantunya, Nita Safitri. Dalam Gugatan tersebut, Endang mempunyai barang bukti berupa foto bugil Suami dengan pembantunya yang akan digunakan dalam gugatan tersebut. (Zn/DNA)



    JOMBANG - Endang Ekowati warga jalan Merdeka 148 Rt 01/ Rw.01 Mojowarno,
    Kecamatan Mojowarno menggugat cerai Suaminya sendiri, H.Achmad Tohari yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Jombang . Endang menggugat Suaminya lantaran diduga kuat telah melakukan perselingkuhan dengan pembantunya. Hal itu terlihat Endang saat menghadiri persidangan gugatan cerai di Pengadilan Agama.

    Dalam gugatan tersebut, Endang yakin gugatannya akan berjalan lancar, pasalnya ia membawa sejumlah bukti perselingkuhan berupa foto yang dilakukan suaminya dengan pembantunya tersebut. "Ini adalah bukti untuk menggugat suami saya," kata Endang ditemui sejumlah wartawan di PA Jombang, Jalan Panglima Sudirman.

    Suwiyono, Kakak kandung Endang, mengatakan sebenarnya perbuatan perselingkuhan Tohari itu diketahui sekitar tahun 2003 silam, namun keluarga berusaha sabar dan diselesaikan kekeluargaan. "Tetapi diluar semakin akrab, bahkan pembantu itu diajak kerumah Mojowarno, dan dimasukkan anggota keluarga diakui sebagai keponakannnya agar masyarakat Mojowarno, tidak curiga, dan diuruskan KTP (Kartu tanda Penduduk)," kata Suwiyono

    Sebenarnya, tambah Endang, pihak keluarga telah berusaha mendamaikan dan mencari Jalan keluar untuk penyelesaian. Namun, kata Endang, ternyata jalan itu buntu dan malah Ketua Komisi D itu semakin menjadi. "Kami sudah siap menerima resiko apapun, sebab upaya damai sudah ditemuh namun gagal," pungkasnya. (Zn/DNA)

    JOMBANG - Sepekan terakhir ini sejumlah warga bingung dan resah, telah beredar SMS (Short Message Service) yang berisi himbauan pada masyarakat agar berhati-hati dalam membeli Al-Quran cetakan terbaru, sebab terdapat empat surat yang palsu.

    "Yang palsu itu ciptaan Kafir Laknatullah,"kata Zainal warga Jombang yang menerima pesan singkat itu dari nomor 0856484607XX sembari menunjukkan isi SMS tersebut.

    Sementara, isi pesan singkat yang beredar itu berbunyi "Hti2 jk beli AL-QUR'AN ctkan trbru, ada 4 srt plsu ciptaan kafir laknatullah. surat : AL-IMAN, AL-WASAYA,AL-TAJUD, AL-MUSLIMIN, jgn buka situs theQUR'AN isix plsu, sbarkan sms ini ke 20 tmanmu & jgn tkt plz hbs krn ALLAH akn menggantix brlipat2, tp jk brhnti d km akn dpt musibah yg tdk henti2x, ini nyata,"itulah pesan singkat yang didapat dari sejumlah sumber.

    Arifin penerima SMS lainnya mengaku resah dengan isi pesan tersebut. "Kalau saya juga sebarkan tapi tak tahu kebenarannya, tapi kalau tidak disebar katanya dapat petaka,ini kan membuat resah semua,"katanya.

    Berbeda dengan Omen (nama samaran), begitu dirinya menerima pesan singkat tersebut, ia langsung menghapus dari HP nya. "tak cuekin mas, tak baca bentar tidak sampai tuntas lalu saya delete,"katanya sembari meminta namanya disamarkan. (zen/DNA)

    JOMBANG - Pergantian Kepala Polisi Resort Jombang tadi malam di gelar di Lapangan Mapolres setempat, Jalan Wahid Hasyim Jombang. Mantan Kapolres Surabaya Timur, AKBP.Samudi menggantikan Kapolres Jombang, AKBP.Samudi,Senin (16/8/2010).

    Acara yang dikemas dalam pisah kenal Kapolres itu berlangsung secara khidmat dan di hadiri oleh Wakil Bupati Jombang, Widjono Soeparno beserta Muspida setempat,Kejaksaan, Pengadilan Negeri, perwakilan Departemen Agama dan beberapa tamu undangan lainnya.

    AKBP.Samudi merupakan pria asal Palembang Sumatera. Sementara itu, AKBP.Tomsi Tohir dipindahkan ke Surabaya dan menjabat sebagai Wakil Kepala Polisi Resort Kota Besar Surabaya.

    Dalam sambutannya, AKBP Samudi mengatakan dari rapat internal dengan polres setempat, bahwa angka kriminalitas di Jombang tahun 2009 hampir 900 kasus dan kini tahun 2010 telah menurun. "ini merupakan prestasi yang baik, semoga kedepannya minimal mampu mempertahankannya," ujarnya.

    Ia berharap dalam kepemimpinannya di Jombang dapat bekerjasama dengan semua pihak. "sebab Polri tidak mungkin bekerja sendiri dalam memberantas kejahatan,"tandasnya.

    Usai acara, Tomsi Tohir beserta keluarga dan Samudi beserta keluarga berjabat tangan dengan seluruh jajaran anggota kesatuan polisi setempat. (Zen/DNA)


Top