Jombang – Mengantisipasi terjadinya terror Bom yang dikirim lewat paketan seperti beberapa hari ini yang marak dibeberapa daerah, Jajaran Kepolisian Polres Jombang melakukan pemeriksaan khusu terhadap sejumlah paket kiriman yang ada di Kantor Pos setempat.
    Dalam pemeriksaan tersebut, petugas menggunakan alat metal detector (pendeteksi logam). Satu persatu paketan yang ada diperiksa oleh korp berseragam cokelat tersebut. Beberapa metal detector yang digunakan untuk memeriksa barang tersebut bunyi, namun salah satu petugas mengatakan jika itu tidak berbahaya karena bunyi itu ditimbulkan oleh logam pembungkus paketan tersebut.

    Kepala Bagian Operasional Polres Jombang, Kompol Masduki mengatakan dalam pemeriksaan tersebut petugas tidak menemukan tanda-tanda kecurigaan yang berbahaya. “Kami tidak menemukan hal yang berbahaya, masih dalam kondisi aman,”katanya kepada wartawan
    Masduki menjelaskan, pemerikasaan yang dilakukan oleh petugas tersebut untuk mengantisipasi atas maraknya isu bom yang dikirim lewat paket. Seperti di Jakarta beberapa hari yang lalu, bom meledak melalui paketan buku. “Semua aman dan tidak ada hal yang mencurigakan,” katanya menegaskan kembali.
    Kepala Kantor Pos Jombang Sumarsono mengatakan setiap kali ada paketan petugas kantor pos selalu melakukan pemerikasaan secara manual. “Paketan yang dikirim dengan alamat yang tidak jelas akan kami kembalikan, begitupun sebaliknya kami juga tidak menerima bentuk paketan yang tidak ada identitasnya,” katanya. (*)

    JOMBANG – Diah Bagus Ariotejo (31) seorang pengusaha mainan anak melaporkan rekan bisnisnya sendiri M.Ali F (36) ke Mapolres Jombang. Diah melaporkan warga desa Kalianyar, Desa/ Kecamatan Jogoroto itu lantaran merasa ditipu oleh giro kosong dari Ali.

    Informasi yang didapat, kasus yang menimpa pelapor tersebut terjadi sekitar akhir bulan agustus 2010 lalu.
    Awalnya, pelapor yang merupakan warga Kecamatan Ngajum Kabupaten malang bertemu dengan terlapor. Dalam pertemuan tersebut, Ali menyatakan maksudnya untuk memesan sejumlah mainan anak-anak dalam jumlah yang sangat besar.

    Selanjutnya, pada tanggal 27 Agustus 2010, sekitar pukul 21.00 WIB, sejumlah barang yang dipesan oleh terlapor dikirimkan ke tempatnya. Oleh Ali, barang-barang itu diperiksa untuk meneliti sesuai pesanannya. Setelah merasa yakin, ia menyerahkan sebuah gilyet biro senilai Rp 44 juta kepada pelapor
    Tak lama kemudian, Diah berusaha untuk mencairkan bilyet giro tersebut ke sebuah bank. Namun, alangkah kagetnya, ketika hendak dicairkan, ia terkejut, karena Bilyet giro tersebut tidak bisa dicairkan, dan setelah dicek ternyata kosong.
    Tak mau kecolongan dan merasa dirinya ditipu, akhinya Diah melaporkannya ke Mapolres Jombang. Kasatreskrim Jombang, AKP Heru Nurhidayat membenarkan adanya laporan tersebut. “Kami masih memintai keterangan dari berbagai saksi dan terlapor juga kita panggil,” katanya. (ZA/Bjt)


    JOMBANG – Makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terletak di kompleks Ponpes Tebuireng Jombang dipastikan paling lambat dimulai bulan Mei 2011 akan selesai pembangunannya. Dalam pembangunan makam mantan Presiden RI ke IV itu menelan anggaran sebesar Rp. 200 Miliar.
    "Ada lima kementrian yang terlibat dalam pembangunan makam Gus Dur. Di antaranya, Kementrian PU, Kementrian Pariwisata, Kementrian Agama, Kementrian Sosial, dan Kementrian Kesra. Insya Allah pembangunan lokasi makam akan dimulai bulan Mei," kata Sugihartamto, Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi, Pariwisata dan Budaya usai koordinasi pengembangan makam Gus Dur di ruang Suro Pemkab Jombang, Rabu (2/3).

    Wakil Gubernur Jawatimur, Saifullah Yusuf membenarkannya. Mantan Ketua Umum GP Anshor itu mengatakan, secara umum pembangunan makam Gus Dur menelan anggaran sekitar Rp 200 miliar. Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipu, Anggaran tersebut, bersumber dari APBN. "Di luar itu pemkab Jombang sudah membebaskan lahan seluas 3 hektar. Lahan tersebut akan digunakan untuk area parkir, serta istirahat para peziarah. Selanjutnya, pihak provinsi akan melakukan pematangan," katanya menjelaskan sembari mengatakan khusus untuk pembangunan lokasi makam yang ada di dalam biaya yang dianggarkan sebesar Rp 19 miliar.

    Menurutnya, peletakan batu pertama paling lambat dilakukan bulan Mei mendatang. Awalnya, Menko Kesra Agung Laksono yang akan melakukan peletakan batu pertama, Namun setelah dilakukan koordinasi, justru perwakilan dari Sekretariat Wakil presdien menawarkan bahwasannya wapres Boediono bisa hadir dalam peletakan batu pertama tersebut. “ Kami masih akan melakukan koordinasi lebih lanjut,” katanya
    Diketahui, dalam rapat koordinasi lintas sektor itu melibatkan; Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Kementrian PU (Pekerjaan Umum), Kementrian Pariwisata, Kemetrian Sosial, Kementrian Agama, kementrian Kesra, serta Bupati Jombang Suyanto. (*)



    JOMBANG- Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Sirodj melontarkan pernyataan tegas terkait ajara yang dianut Ahmadiyah. Menurutnya ajaran Ahmadiyah yang meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad dan memiliki kitab sendiri, yakni Tadzkirah adalah tidak benar dan itu adalah aliran sesat.

    "Saya tegaskan, Ahmadiyah itu adalah aliran sesat," Tegas Said Agil usai menghadiri pengajian umum di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawatimur.

    Menurut pria kelahiran Cirebon, 3 Juli 1953 ini seharusnya Ahmadiyah keluar dari dari Islam dan membuat agama sendiri. Ia menilai langkah tersebutlah yang tepat untuk Ahmadiyah, dan bukan melalui jalan kekerasan.
    "Namun, Itu kewenangan dari pemerintah, bukan NU atau Muhammaddiyah yang mengurusinya," ujarn Kyai lulusan S3 Universitas Ummu al-Qura ini.

    Selain itu, lanjut Said Aqil, Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri seharusnya lebih ditingkatkan lagi. Ia memberi alasan, isi dari SKB tersebut secara garis besar sudah memenuhi syarat dalam mengatur kerukunan antarumat beragama di Indonesia. (*)


    JOMBANG - Ratusan santri Pondok Pesantren Putri (PPP) Al-Latifiyah I Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawatimur 'siap' untuk dicetak menjadi seorang jurnalis. Hal itu, terlihat banyaknya minat para santriwati yang akan mengikuti kegiatan Diklatsar Pendidikan dan Pelatihan Dasar) Jurnalistik yang diselenggarakan oleh panitia pondok setempat di Aula Pondok Lathifiyyah Bahrul Ulum Jalan KH.Wahab Chasbullah, Tambakberas, Jombang, Jawatimur.

    “Jumlah pesertanya yang ikut diklat kurang lebih sebanyak 130 santri,” kata salah satu panitia, Robiatuz Zuniar.

    Panitia menjelaskan, ratusan peserta itu mereka terdiri dari siswi yang masih duduk dibangku MTs dan MA. Selain materi didalam ruangan (In door), kata panitia, para peserta juga akan mendapatkan materi praktek lapangan (out door). “Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari,” katanya.

    Dijelaskannya, kegiatan tersebut sengaja dilakukan untuk menarik bakat para santriwati dalam karya tulis. “disini selain madding (Majalah Dinding) kita juga menerbitkan majalah bulanan namanya Kresan (Kreasi Santri),” kata gadis berkacamata ini..

    Salah satu Narasumber dalam diklat tersebut Zainul Arifin mengatakan sangat bangga dengan antusiasme para santri untuk mempelajari jurnalis. “Semoga kedepannya menjadi insane jurnalis yang professional dan bertanggung jawab,” kata pria yang menjadi salah satu kontributor media online ini yang juga sekaligus disalah satu media cetak lokal.

    Beberapa materi yang dipelajari dalam kegiatan tersebut, masih kata Zainul, diantaranya adalah Teknik Penulisan Berita, Teknik wawancara, Teknik Penulisan Opini dan Features. “Yang terpenting sebenarnya adalah para santri gemar menulis dan membaca, Insya Allah pasti berhasil,” tandasnya meyakinkan.

    Sementara itu, Lukman Hakim salah satu santri senior yang menempat dipondok setempat mengatakan sebenarnya kegiatan seperti ini merupakan agenda tahunan pondok. Hal itu untuk memacu kreatifitas para santriwati dalam karya tulis. "Sejumlah karya para santriwati dituangkan dalam MaJalah Dinding dan penerbitan Majalah Pondok,"terang
    pria yang sudah bertahun tahun berada di Pondok yang saat ini diasuh oleh Nyai Hj.Machfudhoh Aly Ubaid ini.

    Pria lulusan (STMIK) Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer Bahrul Ulum itu berharap kedepannya, ilmu yang didapat dapat bermanfaat bagi orang lain. (ZA/BK/MRP/DK)



Top