Limbah CV Sido Guntur diprotes Warga
JOMBANG - Pembuangan limbah CV Sido Guntur yang bergerak dalam pencucian kain perca diprotes oleh Warga dusun Banggle Desa Genukwatu Kecamatan Ngoro, Jombang. Pasalnya, semenjak kehadiran perusahaan tersebut warga merasa tidak nyaman atas pencucian kain itu yang membawa dampak terhadap pencemaran lingkungan.
Menurut penuturan salah satu warga setempat, dampak pencemaran secara langsung dari bahan pencemar tersebut dapat meracuni dan mengganggu kesehatan baik manusia, hewan atau lingkungan alam. Lebih globalnya mempengaruhi keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. "Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran," kata salah satu warga menjelaskannya kepada Surabaya Pagi.
Warga yang enggan disebut identitasnya itu mencontohkan, pencemaran itu dapat menyebabkan penyakit akut atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
Lebih lanjut Ia mengatakan, keluhan tersebut pernah ditangani oleh pihak kepolisian Ngoro. Bahkan bupati Jombang juga telah memberikan teguran kepada perusahan tersebut dengan melayangkan surat nomor 600/4308/415.31/2008 tertanggal 23 Desember 2008. Dengan inti agar perusahaan itu segera melakukan pengelolaan air limbah dan membuat sumur bor bagi warga setempat. Jika tidak dilakukan, maka pelaku usaha wajib menghentikan usahanya sampai ada upaya perbaikan dengan batas selama dua minggu sejak surat tersebut diberlakukan pada tanggal 21 oktober 2008. "Namun hingga saat ini tidak ada tindak lanjut atas permasalahan ini, lanju warga dengan nada kesal.
Kekecewaan itu juga diungkapkan Kepala Dusun Banggle, Sukristo, meski persoalan tersebut sudah ditangani bahkan sudah dipanggil. Namun, sampai saat ini pihak CV Sido Guntur hanya menjanjikan dipindahkan. dan hingga saat ini masih membuang limbah diwilayahnya.
Padahal, Lanjut Sukristo, pada tanggal 7 Januari 2009 telah diadakan pertemuan antara warga masyarakat dengan pihak pengusaha (CV Sido Guntur red), Dengan disaksikan oleh camat dan Kapolsek setempat dan terjadi kesepakatan dengan inti pihak pengusaha sanggup memindahkan proses usahanya. "Namun sampai saat ini belum dipindahkan usahanya," tandasnya
Top 5 Popular of The Week
-
Setelah sukses mengarahkan Ghajini versi Tamil di tahun 2005, sutradara A. R. Murugadoss di tahun 2008 meremake kembali film yang saat itu d...
-
Rangeomorphs © Jennifer Hoyal Cuthill Kehidupan di Bumi ada sejak sekitar 4,28 miliar tahun lalu. Namun hingga kini masih ada perd...
-
TobaTimes - Sungguh gila dan memprihatinkan. Pergaulan siswa SMP di Samarinda, Kalimantan Timur, semakin liar. Mereka tak segan-segan berbua...
-
Gopiyon sang ghoome Kanhaiya - Krishna berkelana dengan Gopis Raas rachaiyya, raha na jaye re - Dia bermain dengan mereka, tidak bisa berh...
-
TobaTimes, Kaltim - Zaman semakin meresahkan. Pergaulan remaja juga semakin gila. Antara lain terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, semaki...
-
TobaTimes - Seorang gadis remaja yanga bahenol berusia 15 tahun, dicabuli DD (30), seorang mandor sebuah perusahaan perkebunan di Desa Mend...
-
Alya Dior dikenal karena belasan fotonya yang berani tampil seksi di Majalah SISILA edisi Tebaru. Kendati sudah terbit dan beredar sejak awa...
-
TobaTimes - Dua gadis muda masing-masing berinisial W (13) dan A (15), diselamatkan dari lokalisasi Peleman di Suradadi, Kabupaten Tegal, b...
-
Tiap masakan yang dibuat seperti tidak pernah tidak menggunakan garam. Tapi, ada bahan lain yang bisa menggantikan garam dalam masakan. Jadi...
-
Revi Mariska, pesinetron Angling Darma, rupanya juga mengikuti kasus video Prilly Latuconsina. Melalui akun Twitternya, ia berkicau tentang ...
No comments: