Powered by Blogger.
Blog Archive
-
▼
2014
(233)
-
▼
July
(30)
- Tokoh Wanita One Piece
- RAHASIA HURUF ''D'' DALAM ANIME ONE PIECE
- Bus Restu Tabrak Elf dan Warung Sopir Kritis, Bela...
- Sopir Bus Restu Akhirnya Tewas, Korban Luka Tembus...
- Ini Akibatnya Kalau Bulan Ramadan Masih Nekat Judi...
- Kakak Jubir KPK Johan Budi Jabat Kepala UPTD Jombang
- Usai Sahur, Warga Jombang Temukan Bayi di Bawah Beduk
- Gerebek Apem Tandai Awal Ramadan di Jombang
- Sekolah Roboh, Polisi Tetapkan 5 Tersangka
- 10 Nominator Sayembara Logo Ikon Jombang Adu Konsep
- Sstt.. 30 PSK Dolly Pulang ke Jombang
- MUI Jombang Waspadai 'Alumni' Dolly Masuk Kota Santri
- Awas! Muntahan PSK Dolly Masuk Jombang
- Komplotan Pencuri Baju Antarkota Dihajar Massa
- Balai Desa Sawiji Jombang Dirusak dan Dibakar Massa
- Sablon Kaus Gratis Bergambar Jokowi Diserbu Warga
- Dua Hari Menjabat, Kapolres Dapat 'Kado' Mayat
- Kapolres Jombang Ancam Tindak Tegas Anggota Tak Ne...
- Isak Tangis Warnai Lepas Pisah Kapolres Jombang
- Bank Panin Jombang Didemo
- Pagar Nusa Jombang Gelar Tahlil untuk KH Idris Mar...
- Mayat Mr X Tewas di Sungai Kudu
- Pengusaha Tanah Tertipu Cek Kosong Rp 420 Juta
- Ratusan Abang Becak Jombang Transfer Uang ke Jokow...
- Rampok Bercadar Kuras Harta Warga Jombang
- Tiga Penjudi Tembelang Dibekuk Polisi
- 100 Warga Jombang Terserang Virus Chikungunya
- Dapat Kiriman Tabloid 0bor Rakyat, Darul Ulum Ogah...
- Bandit Jalanan Bersenjata Celurit Rampas Motor di ...
- Memalukan! Oknum PNS Tembelang Tertangkap Main Judi
-
▼
July
(30)
Contributors
one piece
Tokoh Seksi Wanita One Piece
Marguerite
Marguerite adalah salah satu anggota bajak laut kuja. dia adalah sang penyelamat luffy waktu pertama kali jatuh di pulau. dia jago dalam menggunakan panah Senjata Ular untuk melawan musuh. Panahnya sangat berbahaya karena telah dijiwai dengan haki semangat ambisi . Dia juga tampaknya menjadi penjahit berbakat, karena ia dapat sepenuhnya meniru rompi lusuh Luffy dan celana pendek, dan bahkan menambahkan pola bunga dan embel-embel untuk rompinya, ini bagian yang bikin ane ketawa gan waktu baca komiknya
Sadi-chan
Sadi-chan adalah salah satu penjaga Kepala di penjara Impel Down . namanya yang ane tau berasal dari kata sadism. Meskipun sadis di tetep sexy.
Bonney
Bonney adalah adalah kapten bajak laut rakus dari south blue. Dia adalah salah satu dari sebelas perompak yang telah disebut sebagai " The Eleven Supernova ". kemampuannya berasal dari buah setan Paramecia . Buah Iblis yang mampu manipulasi usia. Dia bisa mengubah usia dirinya dan orang lain menjadi anak kecil. Bonney selalu memakai pakaian minim sehingga pakaiannya akan pas jika dia menjadi seorang anak. Meskipun rakus dan doyan makan dia tetep sexy.
kalifa
Agent CP9 (mantan) dengan Douriki 630 dan Awa Awa no Mi! tak perlu diragukan dia merupakan salah satu wanita super di one Piece! Dengan ROkushiki sebagai dasar gaya bertarung dia sangat mahir dalam berkelahi. Dia juga mahir menggunakan cambuk berduri. belum lagi penampilannya yang seksi dan terkesan sangat dewasa. sekretaris idaman gan
alvida
pada awalnya alvida adalah kapten kapal bajak laut alvida. Alvida adalah bajak laut yang pertama dikalahkan oleh monkey d. Luffy. Setelah kekalahan dari luffy, alvida diketahui memakan buah iblis sube-sube (licin), yaitu buah iblis tipe paramecia yang membuat tubuhnya menjadi sangat licin. Di kota logue alvida bekerja sama dengan buggy badut berusaha menghancurkan luffy si topi jerami sebelum bergerak ke grand line. Dan setelah peristiwa di kota logue itu, alvida menjadi teman seperjalanan bersama bajak laut buggy badut.
Terakhir alvida terlihat bersama kru bajak laut buggy badut ketika mencoba untuk menuju penjara impel down demi menyelamatkan buggy. Kekuatan(buah sube sube): Menjadikan tubuh pengguna menjadi licin, dan dapat memantulkan benda apapun. Pemakan buah ini juga akan menjadi langsing.
honey queen
kekuatannya didapat dari buah toro toro yang dapatmengubah tubuh menjadi air jernih berwarna pink, dan dapat memanipulasinya. (dalam kasus ini, pakaian pengguna tidak ikut berubah menjadi air)
nico robin
jabatan: Ahli arkeologi, bounty: 80.000.000. Arkeolog satu-satunya di dunia yang tersisa dari pulau ohara yang meneliti asal usul penyandang inisial d melalui poneglyph yang mungungkapkan kejadian yang sebenarnya pada sejarah 100 tahun yang hilang (abad yang hilang). Merupakan buruan paling dicari oleh pihak pemerintah dunia karena dianggap sebagai iblis yang dapat mengacaukan perdamaian dunia. Hal ini dibuktikan dengan nilai buruan pada saat umurnya 8 tahun sangat tinggi. Pemakan buah hana-hana sehingga dapat menggandakan anggota tubuhnya dimana saja (tetapi lebih sering menggandakan tangannya.
nevertari vivi
vivi adalah putri dari kerajaan alabasta dan anak dari raja yang kini berkuasa. Ia menyusup ke dalam organisasi kriminal "baroque works" dan mendapat nama samaran "miss wednesday. Yang pasti dia juga sexy. Sejatanya adalah "kujakki slasher". Kujakki slasher adalah semacam senjata tali kawat panjang yang ia tarik dari bra-nya, dapat dipanjangkan sepanjang mungkin dan memiliki ujung yaitu logam runcing yang dapat melukai dan memotong apa saja. Dengan senjatanya ini, vivi sudah pernah mengalahkan miss valentine (walaupun dibantu dengan wooden staff-nya nami), serta mengalahkan mr.7 dan pasangannya dijam besar arabasta, dengan sekali tebas.
nami
nami si kucing pencuri, jabatan: Navigator, bounty: 16.000.000. Navigator handal yang mampu merasakan perubahan cuaca dengan tubuhnya, ia juga merupakan pencuri walaupun setelah bergabung dengan luffy kemampuan ini masih sering digunakan. Bercita-cita menggambar peta dunia. Nami juga dapat bertarung menggunakan perfect clima tact (perfect weather staff) buatan usopp.
boa hancock
satu-satunya wanita dari semua anggota shichibukai, yang tertua dari tiga bersaudari "gorgon" pemimpin kelompok bajak laut kuja, kecantikannya adalah kunci untuk mengalahkan lawannya, pemakan buah iblis mero mero(cinta cinta) yang membuat dirinya memiliki kemampuan untuk mengutuk seseorang menjadi batu dengan syarat seseorang itu harus tertarik atau jatuh cinta padanya. Dia tidak mau gelar shichibukai-nya dicabut walaupun dia membenci pemerintah dunia.boa hancock pun jatuh cinta pada luffy, tetapi luffy tidak menyadarinya.sifat boa sangat sombong dan suka memandang rendah orang lain dan sangat manja. Pertemuan pertama boa dengan luffy ketika luffy terjatuh dipulau yang hanya berisi wanita. Luffy terjatuh dibak mandi boa,dan segera memerintahkan untuk menangkap luffy. Dalam pertarungan melawan kedua adik boa luffy berhasil menang bahkan menyelamatkan mereka. Boa hancock jatuh cinta kepada luffy.bahkan boa mau memenuhi permintaan luffy untuk membantu luffy masuk ke impel down untuk menolong kakaknya ace.luffy satu-satunya laki laki yang tidak mempan dengan kekuatan buah mero-mero. Sayang dia jatuh cinta ama si tolol luffy gan
Gallery foto boa hancock
- Monkey D. Luffy, Kapten Bajak Laut Topi Jerami yang termasuk dalam The Eleven Supernova (Bajak laut dengan nilai buruan di atas 100 juta), dan juga calon raja bajak laut.
- Monkey D. Dragon, "Sang Revolusioner", Ayah dari Monkey D. Luffy. Orang paling dicari oleh angkatan laut.
- Monkey D. Garp, Seorang Laksamana Madya/Wakil Admiral ('Chuujo') di Angkatan Laut. Merupakan Ayah dari Monkey D. Dragon, kakek dari Monkey D. Luffy dan kakek angkat dari Portgas D. Ace.
- Gol D. Roger/Gold Roger, "Raja Bajak Laut", Ayah Portgas D. Ace dan suami dari Portgas D. Rogue. Meninggal setelah dieksekusi 22 tahun yang lalu di Logue Town.
- Portgas D. Ace, Kakak angkat dari Monkey D. Luffy. Anak dari Gol D. Roger dan Portgas D. Rogue.
- Portgas D. Rouge, Ibu dari Portgas D. Ace, berasal dari Pulau Baterilla yang berada di South Blue. Meninggal setelah melahirkan Ace.
- Jaguar D. Saul (Haguar D. Sauro), Yang menolong Nico Robin saat masih kecil (Peristiwa Ohara). Awalnya ia menjabat sebagai Laksamana Muda di Angkatan Laut, kemudian melakukan desersi demi membebaskan Nico Olvia (ibu Nico Robin).
- Marshal D. Teach/Kurohige, Kapten bajak laut Kurohige. Satu-satunya orang yang memiliki dua kekuatan buah setan yaitu Yami-Yami yang berarti kegelapan dan Gura-Gura yang berarti gempa (didapat dari Shirohige).
Dari semua adegan dalam One Piece tersebut didapat fakta bahwa semua penyandang D pada dasarnya memiliki keluarga yang juga menyandang gelar D. Selain itu banyak yang mengatakan bahwa inisial D juga diwariskan kepada keturunannya secara terus-menerus. Contohnya :1. Monkey D Luffy mempunyai ayah seorang tokoh revolusioner Monkey D Dragon & kakek seorang perwira tinggi angkatan laut Monkey D Garp.2. Monkey D Luffy mempunyai kakak yg diadopsi oleh kakeknya yaitu Portgas D Ace. Portgas D Ace sendiri memiliki ayah Gold D Roger & ibu Portgas D Rouge.
Fakta lebih jauh bahwa para penyandang D bisa bertahan lebih lama setelah mengalami suatu pertempuran/hukuman. Mereka tidak pernah menyerah selama tujuannya belum tercapai, mereka hanya menyerah kepada kematian jika percaya bahwa kematian tersebut merupakan takdirnya. Selain itu para penyandang D seringkali tersenyum atau tidak takut ketika kematian menghampirinya. Reaksi para penyandang D ketika menghadapi kematian antara lain :- Beberapa saksi menyebutkan Gold D Roger tersenyum ketika akan menghadapi eksekusi.
- 22 tahun kemudian, Smoker melihat Monkey D Luffy tertawa ketika Buggy akan mengeksekusinya di Logue Town.
- Nico Robin melihat Jaguar D Saul tertawa ketika akan mati karena membeku.
- Portgas D Rouge terlihat tersenyum ketika memberi nama Ace pada anaknya sebelum menemui ajalnya.
- Marshall D Teach pernah menunjukkan rasa takut ketika akan menghadapi kematian. Hal tersebut terjadi di Marineford ketika Whitebeard akan menyerangnya. Marshall D Teach mulai panik & berkata dengan takut "Kamu tidak akan membunuh anakmu sendiri bukan?" kepada Whitebeard.
- Marshall D Teach merupakan satu-satunya penyandang D yang pernah menunjukkan rasa takut kepada kematian.
- Ketika Dr. Kureha menjelaskan arti inisial D pada Gold D Roger mempunyai kesamaan dgn Monkey D Luffy. Pada akhirnya Dr Kureha berbicara kpda Dalton bahwa Chopper baru saja bergabung dgn orang yg sangat berbahaya
- Inisial D juga dibicarakan oleh Nico Robin kepada Gan Forr di Pulau Skypiea ketika orang pulau langit menemukan Lonceng Emas yg tersangkut. Gan Forr berpendapat bahwa Luffy memiliki kesamaan sifat dengan Raja Bajak Laut yang pernah berkunjung ke pulau langit.
- Nico Robin berusaha menanyakan kembali arti inisial D kepada Silvers Rayleigh yg berhubungan dengan Void Century. Rayleigh tidak menjawab tentang arti nama D, tetapi menjelaskan bahwa kru Oro Jackson ( Gold D Roger ) hanya mencari sejarah tentang Void Century. Ketika Rayleigh menawarkan akan menjelaskan arti nama D, Robin menolak & akan berusaha menemukan jawabannya sendiri.
- Jaguar D Saul selaku penyandang inisial D jg pernah mengatakan bahwa dia sendiri juga tidak mengetahui arti inisial D, dia hanya menjelaskan bahwa semua marga keluarga menggunakan inisial D yg sama.
one piece
Rahasia huruf D pada "Nama Luffy"
oke gan sekarang waktunya saya cuap cuap. apasih sebenarnya arti kata ato huruf D pada nama tokoh luffy keren yang di one piece. Sebenarnya ini merupakan Rahasia Echiro Oda karena yang saya tau mereka yang menyadang nama D adalah orang2 yang unik dan bahaya. langsung saja berikut ane lontarkan dari mulai sejarah, rahasia, arti sampai penyandang.
Sejarah
Sejarah
900 tahun yang lalu dunia dikuasai oleh orang-orang yang memiliki tekad D. Mungkin karena merasa kekuasaan mereka (raja) terancam oleh orang-orang berinisial D, maka mereka melakukan persekutuan untuk melakukan kudeta. Seluruh orang yang memiliki tekad D dihabisi. Dan masa-masa itu (900-800 tahun yang lalu) dikenal sebagai "era abad yang hilang" yang disembunyikan oleh pemerintah. Tapi beberapa orang yang berinisial D yang selamat bertekad suatu hari akan membalas dan merebut kembali dunia dari mereka yang kelak dikenal dengan nama "World Government ". Karena merasa terancam oleh orang-orang tersebut, maka bergabunglah 20 kerajaan yang saling bergabung dan membentuk apa yang sekarang dikenal dengan World Government (WG) yang sekarang tergabung dari 170 negara) agar bisa memastikan kerahasiaan di era abad yang hilang tetap terjaga dengan cara apapun. Tenryuubito adalah keturunan langsung dari mereka. Orang-orang berinisial D pun menurunkan sejarah tersebut lewat poneglyph (ukiran batu kokoh yang lebih keras dari baja). Poneglyph-poneglyph itu tersebar di wilayah grand line dalam bahasa kuno. lengkap dengan senjata-senjata yang dapat merebut kembali dunia : pluton (arabasta), poseidon (skypiea), dan neptun. Setiap pulau yang di warisi poneglyph harus menjaganya agar dapat di turunkan kepada pemilik tekad D yang pantas. keseluruhan poneglyph akan menuntun orang yang sanggup menemukannya pada fakta sejarah yang hilang 900 tahun yang lalu di mana kunci terakhir berada di ujung grandline Raftel.
Gol D Roger yang telah membaca seluruh poneglyph menyadari sejarah 900 tahun yang lalu, Dia lalu memutuskan untuk berperang dengan World Government (WG) dengan mengangkat nama D, mengumpulkan segala yang diperlukan untuk keperluan perang, senjata, pengetahuan, keinginan dan semuanya menjadi satu . Namun sayang, tekadnya itu dikandaskan oleh penyakitnya yang fatal. Karena memikirkan hal tersebut, dia menginginkan seseorang yang akan meneruskan tekadnya yang dikandaskan oleh penyakit tersebut. Akhirnya dia memutuskan untuk 'mewarisi' tekad tersebut kepada orang yang benar benar pantas untuk mendapat one piece. Akhirnya ia letakkan sebuah rio poneglyph (kesimpulan dari semua poneglyph) dan semua alat (senjata terkuat) di Raftel. Pulau terakhir yang berada di ujung grand line. Tempat tersulit untuk dicapai bahkan oleh dirinya sendiri. Untuk memastikan HANYA ORANG YANG PANTAS YANG DAPAT MENCAPAINYA DI MASA MENDATANG.
Selain roger masih ada juga yang telah mencapai Raftel mereka adalah Silvers rayleigh,Shanks, Buggy, croccus,(kru roger) dan seluruh kru roger , mereka mengetahui fakta sejarah tapi tidak bisa berbuat banyak karena nyawa mereka sendiri selalu terancam karena seluruh /apapun yang berhubungan dengan roger harus dimusnahkan dan juga karena mereka bukan pewaris tekad D. Roger sempat memberitahu Shirohige cara pergi menuju Raftel tapi sayang shirohige tidak tertarik. World government menyebut Roger sebagai raja bajak laut di karenakan dia adalah orang yang telah mengetahui fakta 900 tahun yang lalu, atas dasar itulah world government memerintahkan marine untuk memburu orang orang yang berinisial D.
Kalau Harta One Piece hanya dipendam di Raftel, tidak akan ada yang mengetahui dan tertarik ke sana untuk menemukannya. Dia harus mengabarkan tentang One Piece ke seluruh penjuru dunia, agar semua orang menuju ke sana. Berlomba untuk menjadi yang terbaik dan yang terkuat mencapai tempat itu. Hingga akhirnya siapa pun yang mencapai Raftel, orang tersebut adalah orang yang sudah sangat SIAP. Dan dipastikan, One Piece memang ada.Orang yang diharapkan Roger akan melanjutkan tekadnya mengobarkan perang dengan world government di masa mendatang. Roger terburu mati setelah menyerahkan diri pada marine sebagai balasan agar orang terkuatlah dan memang orang yang pantaslah yang akan meneruskan usahanya setelah menemukan kumpulan data sejarah dan senjata terkuat di pulau Raftel untuk melawan world government.
Maka dari itu, ia menyerahkan dirinya dan bersedia dieksekusi karena tahu akan ada banyak bajak laut dan orang-orang di grand line yang menyaksikan eksekusinya. Dan sesuai perkiraannya, banyak bajak laut yang memang hadir ketika itu. Dan karena kata-kata "Harta karunku? akan kuberikan! Tapi, kalian harus mencarinya sendiri karena semua yang ada di dunia ini kuletakkan di sana." dan benarlah, semenjak itu orang-orang di seluruh dunia pun berlomba-lomba untuk mendapatkan ONE PIECE.
Penyandang Inisial D
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Kecelakaan antara Bus Restu dengan mobil elf terjadi di Jalan Raya Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo Jombang, Jumat (4/7/2014) sekitar pukul 12.45 WIB. Akibat kecelakaan itu, belasan penumpang bus dilarikan ke RSUD Jombang. Sedangkan sopir bus Restu kondisinya kritis.
"Sopir bus Restu kritis, namun kita belum mendapatkan identitasnya. Sedangkan belasan penumpang juga dilarikan ke RSUD Jombang karena luka berat serta ringan," kata Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polres Jombang Iptu Darul Asifin memastikan.
Sumadi (43) salah satu penumpang mobil Elf mengatakan, kecelakaan tersebut berlangsung sangat cepat. Awalnya, Sumadi bersama 14 orang penumpang Elf lainnya perjalanan dari Surabaya menuju Sragen Jawa Tengah. Sebelumnya, perjalanan tersebut berlangsung aman-aman saja. Namun saat berada di Jalan Raya Gondangmanis atau depan SPBU, tiba-tiba saja muncul Bus Restu dari arah berlawanan.
Bus bernopol N 7645 UG itu hendak mendahului kendaraan lain dengan makan jalur lawan. Nah, saat bersamaan, mobil Elf berpenumpang 15 orang tersebut juga melaju dari arah timur. Praktis, kecelakaan hebat tidak bisa terhindarkan. Usai menabrak Elf, sopir bus banting kiri hingga menabrak warung. Bus jurusan Ponorogo - Surabaya itu baru berhenti ketika terjun ke sawah. Beruntung, warung yang roboh akibat ditabrak bus itu dalam kondisi kosong.
"Bus Restu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Barat. Tiba-tiba saja masuk jalur lawan hingga kemudian menabrak mobil yang kami tumpangi. Dari 15 penumpang Elf, 10 orang dilarikan ke RSUD Jombang," kata Sumadi yang hanya menderita luka ringan. [suf/kun]
"Sopir bus Restu kritis, namun kita belum mendapatkan identitasnya. Sedangkan belasan penumpang juga dilarikan ke RSUD Jombang karena luka berat serta ringan," kata Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polres Jombang Iptu Darul Asifin memastikan.
Sumadi (43) salah satu penumpang mobil Elf mengatakan, kecelakaan tersebut berlangsung sangat cepat. Awalnya, Sumadi bersama 14 orang penumpang Elf lainnya perjalanan dari Surabaya menuju Sragen Jawa Tengah. Sebelumnya, perjalanan tersebut berlangsung aman-aman saja. Namun saat berada di Jalan Raya Gondangmanis atau depan SPBU, tiba-tiba saja muncul Bus Restu dari arah berlawanan.
Bus bernopol N 7645 UG itu hendak mendahului kendaraan lain dengan makan jalur lawan. Nah, saat bersamaan, mobil Elf berpenumpang 15 orang tersebut juga melaju dari arah timur. Praktis, kecelakaan hebat tidak bisa terhindarkan. Usai menabrak Elf, sopir bus banting kiri hingga menabrak warung. Bus jurusan Ponorogo - Surabaya itu baru berhenti ketika terjun ke sawah. Beruntung, warung yang roboh akibat ditabrak bus itu dalam kondisi kosong.
"Bus Restu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Barat. Tiba-tiba saja masuk jalur lawan hingga kemudian menabrak mobil yang kami tumpangi. Dari 15 penumpang Elf, 10 orang dilarikan ke RSUD Jombang," kata Sumadi yang hanya menderita luka ringan. [suf/kun]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Sopir Bus Restu jurusan Ponorogo - Surabaya yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang akhirnya meninggal. Korban bernama Amrullah (42), warga Dusun Kaliputih, Desa Kebunagung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Sebelumnya, sopir bus ini menjalani perawatan di UGD Rumah Sakit Umum Jombang, Jumat (4/7/2014).
Sementara itu, berdasarkan data di UGD Rumah Sakit Umum Jombang, jumlah penumpang bus dan elf yang menjalani perawatan sebanyak 21 orang. Mereka menderita luka berat dan luka ringan. "Sopir Bus Restu bernama Amrullah akhirnya meningal. Dia menderita luka berat di bagian kepala. Sedangkan 21 orang korban lainnya masih menjalani perawatan," kata Kanitlaka Satlantas Polres Jombang, Iptu Darul Asifin.
Kecelakaan antara Bus Restu bernopol N 7645 UG dengan mobil Elf nopol AD 1277 ME terjadi di Jalan Raya Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo Jombang, Jumat (4/7/2014) sekitar pukul 12.45 WIB. Usai menabrak Elf, bus jurusan Ponorogo - Surabaya itu menabrak warung di tepi jalan. Bus baru berhenti ketika terjun ke area persawahan. [suf/kun]
Sementara itu, berdasarkan data di UGD Rumah Sakit Umum Jombang, jumlah penumpang bus dan elf yang menjalani perawatan sebanyak 21 orang. Mereka menderita luka berat dan luka ringan. "Sopir Bus Restu bernama Amrullah akhirnya meningal. Dia menderita luka berat di bagian kepala. Sedangkan 21 orang korban lainnya masih menjalani perawatan," kata Kanitlaka Satlantas Polres Jombang, Iptu Darul Asifin.
Kecelakaan antara Bus Restu bernopol N 7645 UG dengan mobil Elf nopol AD 1277 ME terjadi di Jalan Raya Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo Jombang, Jumat (4/7/2014) sekitar pukul 12.45 WIB. Usai menabrak Elf, bus jurusan Ponorogo - Surabaya itu menabrak warung di tepi jalan. Bus baru berhenti ketika terjun ke area persawahan. [suf/kun]
Kamis, 03 Juli 2014 16:28:51
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Kepolisian Resort Jombang menggerebek arena judi dadu di Dusun Sidodadi, Desa Pucangro, Kecamatan Gudo. Meski sejumlah penjudi berhasil lolos dari sergapan petugas, namun polisi berhasil membekuk bandar judi dadu tersebut. Dia adalah Warsito alias Sogleng (55), warga setempat.
"Penggerebekan arena judi dadu tersebut kita lakukan dini hari tadi menjelang makan sahur atau sekitar pukul 02.00 WIB. Satu orang kita tangkap, sedangkan lainnya kabur dari sergapan polisi," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo, Kamis (3/7/2014).
Widodo mengatakan, penggrebekan arena judi dadu tersebut dilakukan setelah petugas mendapatkan informasi masyarakat. Pasalnya, warga resah dan jengkel, karena meski memasuki bulan suci Ramadan, namun para penjudi tetap saja beraksi. Dimulai setelah isya', dan berakhir subuh. Warga sebenarnya sudah mengingatkan, namun para penjudi tetap tebal telinga. Karena jengkel, mereka akhirnya melapor ke polisi.
Dari laporan itu, beberapa petugas segera mendatangi lokasi. Benar saja, ketika diintai, nampak beberapa pelaku asyik memasang taruhan uang mereka. Tak ingin membuang kesempatan, petugas langsung melakukan penggerebekan. Para pelaku yang tidak menyangka kehadiran petugas, spontan kaget dan kabur. Namun nahas bagi tersangka. Saat sibuk mengemasi uang yang berserakan, tersangka berhasil diringkus dengan mudah. Selanjutnya, tersangka langsung digelandang ke mapolsek beserta barang bukti yang diamankan.
"Dari penangkapan itu, kami juga mengamankan beberapa barang bukti. Diantaranya, seperangkat alat judi dadu, dan uang taruhan sebesar Rp 301 ribu," pungkas mantan Kapolsek Diwek Jombang, ini. [suf/kun]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Kepolisian Resort Jombang menggerebek arena judi dadu di Dusun Sidodadi, Desa Pucangro, Kecamatan Gudo. Meski sejumlah penjudi berhasil lolos dari sergapan petugas, namun polisi berhasil membekuk bandar judi dadu tersebut. Dia adalah Warsito alias Sogleng (55), warga setempat.
"Penggerebekan arena judi dadu tersebut kita lakukan dini hari tadi menjelang makan sahur atau sekitar pukul 02.00 WIB. Satu orang kita tangkap, sedangkan lainnya kabur dari sergapan polisi," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo, Kamis (3/7/2014).
Widodo mengatakan, penggrebekan arena judi dadu tersebut dilakukan setelah petugas mendapatkan informasi masyarakat. Pasalnya, warga resah dan jengkel, karena meski memasuki bulan suci Ramadan, namun para penjudi tetap saja beraksi. Dimulai setelah isya', dan berakhir subuh. Warga sebenarnya sudah mengingatkan, namun para penjudi tetap tebal telinga. Karena jengkel, mereka akhirnya melapor ke polisi.
Dari laporan itu, beberapa petugas segera mendatangi lokasi. Benar saja, ketika diintai, nampak beberapa pelaku asyik memasang taruhan uang mereka. Tak ingin membuang kesempatan, petugas langsung melakukan penggerebekan. Para pelaku yang tidak menyangka kehadiran petugas, spontan kaget dan kabur. Namun nahas bagi tersangka. Saat sibuk mengemasi uang yang berserakan, tersangka berhasil diringkus dengan mudah. Selanjutnya, tersangka langsung digelandang ke mapolsek beserta barang bukti yang diamankan.
"Dari penangkapan itu, kami juga mengamankan beberapa barang bukti. Diantaranya, seperangkat alat judi dadu, dan uang taruhan sebesar Rp 301 ribu," pungkas mantan Kapolsek Diwek Jombang, ini. [suf/kun]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko melakukan mutasi terhadap 210 pejabat di lingkungan pemkab setempat, Kamis (3/7/2014).
Dalam mutasi tersebut, kakak kandung Johan Budi Santoso, jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni Johan Budi Widyatmoko, menjabat sebagai Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jogoroto.
Mutasi yang digelar Bupati Jombang ini merupakan kali kedua sejak dirinya dilantik September 2013 lalu. Untuk itu, Nyono memastikan bahwa mutasi tersebut tidak ada muatan lain semisal balas dendam. Namun murni evaluasi kinerja. "Mutasi ini tidak ada motif lain kecuali kinerja," kata Nyono di hadapan para pejabat.
Dia menambahkan, jika memang ada motif lain, menurut Nyono, maka mutasi sudah ia lakukan jauh hari. "Namun sekali lagi. Mutasi ini didasarkan pada evaluasi kinerja yang dilakukan Baperjakat," kata bupati menegaskan.
Dia berharap, pejabat yang baru dilantik segera menempati pos masing-masing. Selanjutnya, melakukan kerja riil, yakni pengabdian dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
Selain kakak kandung Johan Budi, pejabat yang digeser diantaranya, Kepala DPPKAD Ita Triwibawati dimutasi menjadi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. Selanjutnya Kepala DPPKAD diisi oleh Eka Suprasetyo, yang sebelumnya menjabat Kepala Disperindagpas. "Mutasi ini bukan atas dasar suka dan tidak suka, tapi berdasarkan evaluasi kinerja," kata Nyono mengulang. [suf/ted]
Dalam mutasi tersebut, kakak kandung Johan Budi Santoso, jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni Johan Budi Widyatmoko, menjabat sebagai Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jogoroto.
Mutasi yang digelar Bupati Jombang ini merupakan kali kedua sejak dirinya dilantik September 2013 lalu. Untuk itu, Nyono memastikan bahwa mutasi tersebut tidak ada muatan lain semisal balas dendam. Namun murni evaluasi kinerja. "Mutasi ini tidak ada motif lain kecuali kinerja," kata Nyono di hadapan para pejabat.
Dia menambahkan, jika memang ada motif lain, menurut Nyono, maka mutasi sudah ia lakukan jauh hari. "Namun sekali lagi. Mutasi ini didasarkan pada evaluasi kinerja yang dilakukan Baperjakat," kata bupati menegaskan.
Dia berharap, pejabat yang baru dilantik segera menempati pos masing-masing. Selanjutnya, melakukan kerja riil, yakni pengabdian dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
Selain kakak kandung Johan Budi, pejabat yang digeser diantaranya, Kepala DPPKAD Ita Triwibawati dimutasi menjadi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. Selanjutnya Kepala DPPKAD diisi oleh Eka Suprasetyo, yang sebelumnya menjabat Kepala Disperindagpas. "Mutasi ini bukan atas dasar suka dan tidak suka, tapi berdasarkan evaluasi kinerja," kata Nyono mengulang. [suf/ted]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Kasus bayi dibuang kembali terjadi di Jombang. Kali ini sosok bayi yang diperkirakan berusia dua minggu itu ditemukan di bawah beduk Masjid MI (Madrasah Ibtidaiyah) Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kamis (3/7/2014).
Bayi tersebut ditemukan saat warga usai menjalani santap sahur. Selanjutnya, jabang bayi merah itu dilarikan ke bidan desa setempat guna mendapatkan pertolongan.
"Bayi berusia sekitar dua minggu. Alhamdulillah, kondisinya masih hidup. Saat ini sedang menjalani perawatan di bidan desa bernama Wulan di Bulurejo," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo.
Widodo menjelaskan, temuan itu berawal ketika sejumlah warga usai melakukan santap sahur. Selanjutnya, warga hendak pergi ke masjid yang notabene letaknya satu komplek dengan MI Bulurejo. Nah saat itulah mereka mendengar suara tangis dari arah masjid. Setelah didekati, warga akhirnya mengetahui ada sosok bayi di bawah beduk. "Saat ditemukan bayi berjenis kelamin perempuan itu menggigil kedinginan," katanya menambahkan.
Takut terjadi sesuatu, warga kemudian membawa bayi malang itu ke bidan desa. Selain itu, warga juga melaporkan temuan tersebut ke polsek setempat. "Kondisi bayi semakin membaik. Saat ini kita melakukan olah tempat kejadian perkara. Selain itu juga menggali informasi dari sejumlah saksi," pungkas Widodo. [suf/ted]
Jombang (beritajatim.com) - Kasus bayi dibuang kembali terjadi di Jombang. Kali ini sosok bayi yang diperkirakan berusia dua minggu itu ditemukan di bawah beduk Masjid MI (Madrasah Ibtidaiyah) Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kamis (3/7/2014).
Bayi tersebut ditemukan saat warga usai menjalani santap sahur. Selanjutnya, jabang bayi merah itu dilarikan ke bidan desa setempat guna mendapatkan pertolongan.
"Bayi berusia sekitar dua minggu. Alhamdulillah, kondisinya masih hidup. Saat ini sedang menjalani perawatan di bidan desa bernama Wulan di Bulurejo," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo.
Widodo menjelaskan, temuan itu berawal ketika sejumlah warga usai melakukan santap sahur. Selanjutnya, warga hendak pergi ke masjid yang notabene letaknya satu komplek dengan MI Bulurejo. Nah saat itulah mereka mendengar suara tangis dari arah masjid. Setelah didekati, warga akhirnya mengetahui ada sosok bayi di bawah beduk. "Saat ditemukan bayi berjenis kelamin perempuan itu menggigil kedinginan," katanya menambahkan.
Takut terjadi sesuatu, warga kemudian membawa bayi malang itu ke bidan desa. Selain itu, warga juga melaporkan temuan tersebut ke polsek setempat. "Kondisi bayi semakin membaik. Saat ini kita melakukan olah tempat kejadian perkara. Selain itu juga menggali informasi dari sejumlah saksi," pungkas Widodo. [suf/ted]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Seperti tahun-tahun sebelumnya, memasuki bulan suci Ramadan Pemkab Jombang menggelar gerebek apem (jajanan khas Ramadan) di Jalan Gus Dur, Sabtu (28/6/2014). Sebanyak 2014 apem yang ditata mirip gunungan diperebutkan secara beramai-ramai di tengah jalan.
Tradisi tahunan itu dibuka secara langsung oleh Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko. Sebelum acara dimulai, ratusan warga sudah menyemut di jalan. Mereka bersiap-siap untuk berebut kue khas Ramadan tersebut. Selanjutnya, gunungan apem itu diarak menuju Jalan Raya Gus Dur. Tanpa dikomando, warga langsung mengambil kue yang tertata rapi tersebut. Praktis, aksi desak-desakan dan saling dorong tidak terhindarkan.
"Ini memang acara yang kami tunggu setiap memasuki bulan Ramadan. Sudah lima kali Ramadan saya ikut gerebek apem. Selain saya makan, apem tersebut juga dibawa pulang untuk dinikmati keluarga," kata Saifulah, warga Desa Candimulyo, Jombang Kota.
Bupati Jombang dalam sambutannya mengatakan, tradisi gerebek apem sudah berlangsung bertahun-tahun di Jombang. Apem sebanyak 2014 buah itu berasal dari 21 kecamatan di Kabupaten Jombang. Menariknya lagi, jajanan tersebut terbuat dari tepung non beras dan dikreasi sedemikian rupa. "Acara gerebek apem ini sekaligus menandai dibukanya pasar Ramadan di Jalan Gus Dur (eks Jalan Merdeka)," kata bupati.
Kedepan, Nyono berharap, gerebek apem yang sudah identik dengan Jombang ini bukan hanya dinikmati warga lokal. Namun juga bisa menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Sedangkan pasar Ramadan, dibuka mulai besok dan berakhir hingga lebaran. "Semoga pasar Ramadan di Jalan Gus Dur bisa meningkatkan perekonomian warga Jombang," ujarnya.
Sayangnya, acara gerebek apem itu dikotori oknum yang tidak bertanggungjawab. Betapa tidak, usai gerebek apem, banyak pengunjung yang kehilangan handphone dan dompet. Saat pengunjung berdesakan itulah, para copet rupanya menjalankan aksinya. "Usai rebutan apem, ternyata dompet saya sudah berpindah tangan," ujar salah satu pengunjung geram.
Terlepas dari itu semua, apresiasi positif diberikan warga Jombang atas digelarnya tradisi tahunan itu, salah satunya dilontarkan Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas. Menurutnya, selain tradisi ziarah kubur, saling membagikan kue apem merupakan tradisi memasuki bulan Ramadan. Dalam masyarakat Jawa, tradisi tersebut disebut megengan. Walhasil, di Kota Santri hal itu dikemas secara apik.
Gus Dimas menambahkan, kue apem merupakan simbolisasi permintaan maaf secara tidak langsung kepada para tetangga. Apem menurut Gus Dimas berasal dari 'afwum' yang artinya meminta maaf. "Seseorang yang hendak menjalankan ibadah puasa Ramadan, terlebih dulu meminta maaf dan ampunan, supaya amal ibadahnya diterima oleh Allah," pungkas Ketua Majelis Dzikir Qurrota A'yun Jombang, ini. [suf/but]
Jombang (beritajatim.com) - Seperti tahun-tahun sebelumnya, memasuki bulan suci Ramadan Pemkab Jombang menggelar gerebek apem (jajanan khas Ramadan) di Jalan Gus Dur, Sabtu (28/6/2014). Sebanyak 2014 apem yang ditata mirip gunungan diperebutkan secara beramai-ramai di tengah jalan.
Tradisi tahunan itu dibuka secara langsung oleh Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko. Sebelum acara dimulai, ratusan warga sudah menyemut di jalan. Mereka bersiap-siap untuk berebut kue khas Ramadan tersebut. Selanjutnya, gunungan apem itu diarak menuju Jalan Raya Gus Dur. Tanpa dikomando, warga langsung mengambil kue yang tertata rapi tersebut. Praktis, aksi desak-desakan dan saling dorong tidak terhindarkan.
"Ini memang acara yang kami tunggu setiap memasuki bulan Ramadan. Sudah lima kali Ramadan saya ikut gerebek apem. Selain saya makan, apem tersebut juga dibawa pulang untuk dinikmati keluarga," kata Saifulah, warga Desa Candimulyo, Jombang Kota.
Bupati Jombang dalam sambutannya mengatakan, tradisi gerebek apem sudah berlangsung bertahun-tahun di Jombang. Apem sebanyak 2014 buah itu berasal dari 21 kecamatan di Kabupaten Jombang. Menariknya lagi, jajanan tersebut terbuat dari tepung non beras dan dikreasi sedemikian rupa. "Acara gerebek apem ini sekaligus menandai dibukanya pasar Ramadan di Jalan Gus Dur (eks Jalan Merdeka)," kata bupati.
Kedepan, Nyono berharap, gerebek apem yang sudah identik dengan Jombang ini bukan hanya dinikmati warga lokal. Namun juga bisa menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Sedangkan pasar Ramadan, dibuka mulai besok dan berakhir hingga lebaran. "Semoga pasar Ramadan di Jalan Gus Dur bisa meningkatkan perekonomian warga Jombang," ujarnya.
Sayangnya, acara gerebek apem itu dikotori oknum yang tidak bertanggungjawab. Betapa tidak, usai gerebek apem, banyak pengunjung yang kehilangan handphone dan dompet. Saat pengunjung berdesakan itulah, para copet rupanya menjalankan aksinya. "Usai rebutan apem, ternyata dompet saya sudah berpindah tangan," ujar salah satu pengunjung geram.
Terlepas dari itu semua, apresiasi positif diberikan warga Jombang atas digelarnya tradisi tahunan itu, salah satunya dilontarkan Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas. Menurutnya, selain tradisi ziarah kubur, saling membagikan kue apem merupakan tradisi memasuki bulan Ramadan. Dalam masyarakat Jawa, tradisi tersebut disebut megengan. Walhasil, di Kota Santri hal itu dikemas secara apik.
Gus Dimas menambahkan, kue apem merupakan simbolisasi permintaan maaf secara tidak langsung kepada para tetangga. Apem menurut Gus Dimas berasal dari 'afwum' yang artinya meminta maaf. "Seseorang yang hendak menjalankan ibadah puasa Ramadan, terlebih dulu meminta maaf dan ampunan, supaya amal ibadahnya diterima oleh Allah," pungkas Ketua Majelis Dzikir Qurrota A'yun Jombang, ini. [suf/but]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Kepolisian Resort Jombang menetapkan 5 orang tersangka dalam kasus robohnya ruang kelas di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Keboan, Kecamatan Ngusikan.
Polisi menduga, pengerjaan bangunan yang roboh belum genap satu tahun itu telah terjadi tindak pidana korupsi. "Setelah satu bulan melakukan penyelidikan, akhirnya kami menetapkan 5 tersangka dalam kasus tersebut. Namun demikian, kami belum menghitung berapa kerugian negara akibat praktik korupsi itu," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminalitas Polres Jombang AKP Rudi Dharmawan, Jumat (27/6/2014).
Sayangnya, Rudi enggan membeber identitas para tersangka tersebut secara rinci. Ia hanya mengatakan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan pemanggilan sejumlah saksi. "Nanti akan kita publikasikan, saat ini kami akan melakukan gelar perkara di Polda Jatim. Yang pasti sudah ada 5 orang menjadi tersangka," kata menegaskan.
Dugaan korupsi pembangunan MAN Keboan ini mengemuka setelah salah satu ruangan yang baru dibangun roboh, Desember 2013. Polisi akhirnya menemukan beberapa ketidakberesan spek bangunan kelas tersebut. [suf/ted]
Polisi menduga, pengerjaan bangunan yang roboh belum genap satu tahun itu telah terjadi tindak pidana korupsi. "Setelah satu bulan melakukan penyelidikan, akhirnya kami menetapkan 5 tersangka dalam kasus tersebut. Namun demikian, kami belum menghitung berapa kerugian negara akibat praktik korupsi itu," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminalitas Polres Jombang AKP Rudi Dharmawan, Jumat (27/6/2014).
Sayangnya, Rudi enggan membeber identitas para tersangka tersebut secara rinci. Ia hanya mengatakan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan pemanggilan sejumlah saksi. "Nanti akan kita publikasikan, saat ini kami akan melakukan gelar perkara di Polda Jatim. Yang pasti sudah ada 5 orang menjadi tersangka," kata menegaskan.
Dugaan korupsi pembangunan MAN Keboan ini mengemuka setelah salah satu ruangan yang baru dibangun roboh, Desember 2013. Polisi akhirnya menemukan beberapa ketidakberesan spek bangunan kelas tersebut. [suf/ted]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Sebanyak 10 nominator sayembara logo ikon Jombang beradu konsep di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab setempat, Kamis (26/6/2014).
Dari 10 orang tersebut akan dinilai hingga kemudian diambil juara satu, dua, dan tiga. Sepuluh nomonator tersebut bukan hanya berasal dari Jombang, namun juga kota-kota lainnya. Semisal, Malang, Kediri, Kertosono, bahkan Bandung, serta Jakarta.
"Sebelumnya, ada sekitar 335 karya desain yang masuk ke panitia. Namun setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri, akhirnya mengerucut menjadi 10 nominator saja. Pagi ini 10 nominator tersebut akan melakukan pemaparan di hadapan Bapak Bupati," ujar Kepala Bappeda Jombang, Eksan Gunajati.
Eksan menjelaskan, Jombang selama ini dikenal kaya sumber daya. Mulai pertanian, wisata, hingga identitas pesantren. Namun demikian Jombang belum mempunyai ikon yang bisa menjual sumber daya tersebut. "Makanya kami membuka sayembara desain ikon tersebut. Dari 10 peserta akan diambil juara satu, dua, dan tiga," kata Eksan menambahkan.
Sementara itu Bupati Jombang Nyono Suharli memberikan apresiasi positif digelarnya sayembara tersebut. Dia berharap, karya terbaik akan digunakan untuk city branding di Kabupaten Jombang. "Saya ucapkan terimakasih kepada 10 peserta yang lolos ke grand final," pungkas bupati. [suf/ted]
Dari 10 orang tersebut akan dinilai hingga kemudian diambil juara satu, dua, dan tiga. Sepuluh nomonator tersebut bukan hanya berasal dari Jombang, namun juga kota-kota lainnya. Semisal, Malang, Kediri, Kertosono, bahkan Bandung, serta Jakarta.
"Sebelumnya, ada sekitar 335 karya desain yang masuk ke panitia. Namun setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri, akhirnya mengerucut menjadi 10 nominator saja. Pagi ini 10 nominator tersebut akan melakukan pemaparan di hadapan Bapak Bupati," ujar Kepala Bappeda Jombang, Eksan Gunajati.
Eksan menjelaskan, Jombang selama ini dikenal kaya sumber daya. Mulai pertanian, wisata, hingga identitas pesantren. Namun demikian Jombang belum mempunyai ikon yang bisa menjual sumber daya tersebut. "Makanya kami membuka sayembara desain ikon tersebut. Dari 10 peserta akan diambil juara satu, dua, dan tiga," kata Eksan menambahkan.
Sementara itu Bupati Jombang Nyono Suharli memberikan apresiasi positif digelarnya sayembara tersebut. Dia berharap, karya terbaik akan digunakan untuk city branding di Kabupaten Jombang. "Saya ucapkan terimakasih kepada 10 peserta yang lolos ke grand final," pungkas bupati. [suf/ted]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Sebanyak 30 orang mantan penghuni lokalisasi Dolly Surabaya bakal kembali ke kampung halamannya di Jombang. Itu setelah lokalisasi tersebut secara resmi ditutup oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini beberapa waktu lalu. Kepastian itu dilontarkan Kepala Dinsosnakertrans Jombang, Heru Widjajanto.
"Kita sudah mendapat pemberitahuan dari Dinas Sosial Jawa Timur. Berdasarkan pendataan yang mereka lakukan, terdapat 30 eks PSK Dolly asal Jombang. Rencananya, mereka bakal pulang kampung," kata Heru menjelaskan, Selasa (24/6/2014).
Heru lantas merinci, puluhan PSK itu berasal beberapa beberapa kecamatan di Jombang. Diantaranya, Kecamatan Jogoroto sebanyak 5 orang, Kecamatan Sumobito sejumlah 4 orang, kemudian Kecamatan Mojoagung dan Mojowarno masing-masing 3 orang eks PSK. Selebihnya di kecamatan lain rata-rata 1 sampai dua orang.
"Mereka sudah lama menjadi PSK Dolly. Usianya, antara 25 sampai 35 tahun," tambah Heru tanpa mau menyebut identitas masing-masing PSK secara rinci karena alasan privasi.
Lantas langkah apa yang dilakukan Dinsosnakertrans? Heru mengaku, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Salah satunya akan menampung ke-30 eks PSK dan diberi kegiatan pelatihan kerja. Selain itu, Dinsosnakertrans juga menjalin komunikasi dengan pemerintahan desa tempat eks PSK berasal. Tujuannya, agar tidak terjadi praktik prostitusi di desa.
"Namun demikian, sampai sekarang 30 orang itu belum sampai di Jombang. Kemungkinan, mereka masih mengurus bantuan modal dari Pemprop Jatim sembari menata mental. Nah, saat Ramadan mereka kembali ke kampung halaman," pungkas Heru. [suf/but]
Jombang (beritajatim.com) - Sebanyak 30 orang mantan penghuni lokalisasi Dolly Surabaya bakal kembali ke kampung halamannya di Jombang. Itu setelah lokalisasi tersebut secara resmi ditutup oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini beberapa waktu lalu. Kepastian itu dilontarkan Kepala Dinsosnakertrans Jombang, Heru Widjajanto.
"Kita sudah mendapat pemberitahuan dari Dinas Sosial Jawa Timur. Berdasarkan pendataan yang mereka lakukan, terdapat 30 eks PSK Dolly asal Jombang. Rencananya, mereka bakal pulang kampung," kata Heru menjelaskan, Selasa (24/6/2014).
Heru lantas merinci, puluhan PSK itu berasal beberapa beberapa kecamatan di Jombang. Diantaranya, Kecamatan Jogoroto sebanyak 5 orang, Kecamatan Sumobito sejumlah 4 orang, kemudian Kecamatan Mojoagung dan Mojowarno masing-masing 3 orang eks PSK. Selebihnya di kecamatan lain rata-rata 1 sampai dua orang.
"Mereka sudah lama menjadi PSK Dolly. Usianya, antara 25 sampai 35 tahun," tambah Heru tanpa mau menyebut identitas masing-masing PSK secara rinci karena alasan privasi.
Lantas langkah apa yang dilakukan Dinsosnakertrans? Heru mengaku, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Salah satunya akan menampung ke-30 eks PSK dan diberi kegiatan pelatihan kerja. Selain itu, Dinsosnakertrans juga menjalin komunikasi dengan pemerintahan desa tempat eks PSK berasal. Tujuannya, agar tidak terjadi praktik prostitusi di desa.
"Namun demikian, sampai sekarang 30 orang itu belum sampai di Jombang. Kemungkinan, mereka masih mengurus bantuan modal dari Pemprop Jatim sembari menata mental. Nah, saat Ramadan mereka kembali ke kampung halaman," pungkas Heru. [suf/but]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jombang mewaspadai masuknya eks PSK lokalisasi Dolly Surabaya ke Kota Santri Jombang. Pasalnya, secara geografis kedua wilayah tersebut memang berdekatan.
Bukan hanya itu, MUI jika siap memberikan siraman rohani kepada para PSK jika memang dibutuhkan. "Kita sudah menghimbau kepada MUI tingkat kecamatan agar mendeteksi jika ada mantan penghuni Dolly yang masuk Jombang," kata Ketua MUI Jombang, KH Cholil Dahlan, Kamis (19/6/2014).
Cholil menjelaskan, pihaknya sepakat dengan keputusan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut. Karena selama ini lokalisasi tersebut merupakan sarang kemaksiatan. "Kami cukup salut dengan langkah berani yang dilakukan Bu Risma," tambah Cholil.
Hal senada dilontarkan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas), Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang. Pihaknya sepakat jika Jombang memproteksi masuknya eks penghuni Dolly. Apalagi, saat ini juga bertepatan memasuki bulan suci Ramadan.
"Ini bukan hanya tugas pemerintah, namun juga tugas semua elemen masyarakat. Jangan sampai ada eksodus penghuni Dolly ke Jombang. Terlebih, sebentar lagi bulan Ramadan. Sekali lagi, jangan ada sampai ada lagi pasangan-pasangan mesum mengumbar birahi di hotel. Kami dari Pagar Nusa siap membantu jika diminta pemerintah," pungkasnya. [suf/kun]
Jombang (beritajatim.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jombang mewaspadai masuknya eks PSK lokalisasi Dolly Surabaya ke Kota Santri Jombang. Pasalnya, secara geografis kedua wilayah tersebut memang berdekatan.
Bukan hanya itu, MUI jika siap memberikan siraman rohani kepada para PSK jika memang dibutuhkan. "Kita sudah menghimbau kepada MUI tingkat kecamatan agar mendeteksi jika ada mantan penghuni Dolly yang masuk Jombang," kata Ketua MUI Jombang, KH Cholil Dahlan, Kamis (19/6/2014).
Cholil menjelaskan, pihaknya sepakat dengan keputusan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut. Karena selama ini lokalisasi tersebut merupakan sarang kemaksiatan. "Kami cukup salut dengan langkah berani yang dilakukan Bu Risma," tambah Cholil.
Hal senada dilontarkan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas), Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang. Pihaknya sepakat jika Jombang memproteksi masuknya eks penghuni Dolly. Apalagi, saat ini juga bertepatan memasuki bulan suci Ramadan.
"Ini bukan hanya tugas pemerintah, namun juga tugas semua elemen masyarakat. Jangan sampai ada eksodus penghuni Dolly ke Jombang. Terlebih, sebentar lagi bulan Ramadan. Sekali lagi, jangan ada sampai ada lagi pasangan-pasangan mesum mengumbar birahi di hotel. Kami dari Pagar Nusa siap membantu jika diminta pemerintah," pungkasnya. [suf/kun]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Sejumlah mahasiswa Jombang yang tergabung dalam KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) melakukan aksi turun jalan mendukung penutupan lokalisasi Dolly Surabaya. Mereka juga meminta agar Pemkab Jombang mewaspadai muntahan penghuni Dolly masuk Kota santri.
"Kami mendukung upaya Pemkot Surabaya menutup lokalisasi Dolly. Karena lokasisasi tersebut sarang maksiat," kata Arifin, salah satu massa aksi, Rabu (18/6/2014).
Arifin juga mendesak agar Pemkab Jombang bersikap tegas jika penghuni Dolly masuk Jombang pascapenutupan. Artinya, lanjut Arifin, Pemkab Jombang harus menolak jika ada eks penghuni Dolly masuk ke Kota santri. "Tolak muntahan Dolly masuk Kota Santri," tambah Arifin.
Aksi sejumlah aktivis KAMMI ini dimulai dari taman kota Kebonrojo. Begitu berkumpul, mereka langsung membentangkan spanduk tuntutan. Selain itu, mereka juga melakukan orasi secara secara bergantian. Sejumlah mahasiswa ini kemudian melakukan longmarch ke gedung DPRD setempat guna menyampaikan tuntutan serupa. [suf/but]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Kepolisian Resor Jombang membekuk komplotan pencuri baju antar kota. Sebelumnya, para pelaku sempat dihakimi massa karena mencuri pakaian di sebuah toko Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam. Ketiga pelaku masing-masing bernama Adi Wicaksono (40), Wawan Ardianto (26) dan Siti Aida (41).
"Ketiga pelaku berikut barang bukti sudah kita amankan di mapolres. Mereka berasal dari Jember, dan menjalankan aksinya ke kota-kota lain termasuk Jombang," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo, Selasa (17/6/2014).
Widodo mengatakan, penangkapan tersebut bermula saat ketiga pelaku mendatangi toko milik Hasan, di Desa Carang Wulung, Kecamatan Wonosalam, sekitar pukul 13.00 WIB.
Layakanya pembeli, Aida dan Wawan berpura-pura membeli baju di toko milik Hasan yang ada di depan rumahnya. Aida berperan untuk mengalihkan perhatian korban dengan berpura-pura memilih-milih pakaian.
Nah, saat korban sibuk melayani Aida, pelaku lainnya, yakni Wawan memasukan pakaian di toko tersebut ke dalam jaket. Begitu berhasil membawa pakaian, kedua pelaku langsung bergegas ke mobilnya. Tak lupa, Aida membeli satu buah pakaian, dan membayarnya, agar pemilik toko tidak curiga. Dari situlah korban curiga. Karena pakaian yang dibeli hanya satu, namun jumlah pakaian berkurang cukup banyak.
"Karena curiga, maka saya ikuti perginya mobil pelaku dari kejauhan. Ternyata, mereka juga berhenti di beberapa toko lainnya untuk menjalankan aksi serupa," kata Hasan saat melapor ke polisi.
Hasan semakin yakin bahwa komplotan bermobil itulah yang mengembat dagangan miliknya. Makanya, saat tiba di pertigaan Terminal Mojoagung, Hasan langsung membelokan sepedanya ke pos polisi yang berada di lokasi itu. Ia kemudian melaporkan peristiwa tersebut. Tak mau kecolongan, polisi pun langsung mengejar para pencuri.
Tepat di depan alun-alun Mojoagung, polisi menghentikan mereka. Namun, Wawan dan Adi sempat berusaha kabur dari sergapan petugas. Warga yang mengetahui itu, lantas membantu upaya polisi. Akhirnya, komplotan itu berhasil dicokok. Warga yang kadung emosi langsung menghajarnya beramai-ramai.
"Pelaku kita jerat dengan pasal 363 KUHP, tentang Pencurian yang dilakukan dengan Berkelompok. Ancaman hukumannya, maksimal tujuh tahun penjara," kata Widodo menambahkan. [suf/kun]
Jombang (beritajatim.com) - Kepolisian Resor Jombang membekuk komplotan pencuri baju antar kota. Sebelumnya, para pelaku sempat dihakimi massa karena mencuri pakaian di sebuah toko Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam. Ketiga pelaku masing-masing bernama Adi Wicaksono (40), Wawan Ardianto (26) dan Siti Aida (41).
"Ketiga pelaku berikut barang bukti sudah kita amankan di mapolres. Mereka berasal dari Jember, dan menjalankan aksinya ke kota-kota lain termasuk Jombang," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo, Selasa (17/6/2014).
Widodo mengatakan, penangkapan tersebut bermula saat ketiga pelaku mendatangi toko milik Hasan, di Desa Carang Wulung, Kecamatan Wonosalam, sekitar pukul 13.00 WIB.
Layakanya pembeli, Aida dan Wawan berpura-pura membeli baju di toko milik Hasan yang ada di depan rumahnya. Aida berperan untuk mengalihkan perhatian korban dengan berpura-pura memilih-milih pakaian.
Nah, saat korban sibuk melayani Aida, pelaku lainnya, yakni Wawan memasukan pakaian di toko tersebut ke dalam jaket. Begitu berhasil membawa pakaian, kedua pelaku langsung bergegas ke mobilnya. Tak lupa, Aida membeli satu buah pakaian, dan membayarnya, agar pemilik toko tidak curiga. Dari situlah korban curiga. Karena pakaian yang dibeli hanya satu, namun jumlah pakaian berkurang cukup banyak.
"Karena curiga, maka saya ikuti perginya mobil pelaku dari kejauhan. Ternyata, mereka juga berhenti di beberapa toko lainnya untuk menjalankan aksi serupa," kata Hasan saat melapor ke polisi.
Hasan semakin yakin bahwa komplotan bermobil itulah yang mengembat dagangan miliknya. Makanya, saat tiba di pertigaan Terminal Mojoagung, Hasan langsung membelokan sepedanya ke pos polisi yang berada di lokasi itu. Ia kemudian melaporkan peristiwa tersebut. Tak mau kecolongan, polisi pun langsung mengejar para pencuri.
Tepat di depan alun-alun Mojoagung, polisi menghentikan mereka. Namun, Wawan dan Adi sempat berusaha kabur dari sergapan petugas. Warga yang mengetahui itu, lantas membantu upaya polisi. Akhirnya, komplotan itu berhasil dicokok. Warga yang kadung emosi langsung menghajarnya beramai-ramai.
"Pelaku kita jerat dengan pasal 363 KUHP, tentang Pencurian yang dilakukan dengan Berkelompok. Ancaman hukumannya, maksimal tujuh tahun penjara," kata Widodo menambahkan. [suf/kun]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Amuk massa terjadi di Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Jombang. Massa merusak balai desa setempat hingga membakar sebagian kursi yang ada di dalamnya. Bukan hanya itu, massa juga merobohkan pagar dan memecahkan seluruh kaca balai desa.
Belum diketahui secara pasti motif aksi massa tersebut. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. "Kejadiannya semalam sekitar pukul 23.00 WIB. Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif perusakan," kata Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan, Minggu (15/6/2014) saat berada di lokasi.
Kepala Desa Sawiji, Sulaiman membenarkan adanya amuk massa yang menyebabkan kantor desanya rusak parah. Kejadianya itu Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Lebih dari 20 orang tiba-tiba saja mendatangi balai desa yang saat itu sepi. Pagar yang balai desa yang tertutup langsung dirobohkan. Selanjutnya, mereka memecahkan kaca kantor tersebut serta menjebol pintu. Nah, saat berada di dalam, puluhan orang itu melemparkan kursi-kursi keluar dan membakarnya. Tidak cukup sampai disitu, berkas-berkas yang ada di kantor Desa Sawiji juga diobrak-abrik.
Aksi amuk massa ini baru berhenti ketika sejumlah petugas dari Polsek Jogoroto datang ke lokasi. Puluhan massa itu kemudian melakukan konvoi mendatangi rumah kepala desa guna menyampaikan tuntutannya. Karena banyaknya warga, polisi tidak bisa berbuat banyak.
Sulaiman menambahkan, aksi amuk massa itu dipicu oleh kekecewaan warga. Mereka meminta agar Kepala Dusun Sawi, Slamet dicopot dari jabatannya. Pasalnya, Slamet sudah menjual pohon kamboja yang ada di kuburan setempat. Selain itu, atas tindakannya tersebut Slamet juga dijatuhi hukuman tiga bulan penjara oleh PN (Pengadilan Negeri) seempat.
"Sabtu siang kita sudah menggelar rapat dengan BPD. Hasilnya, Slamet tetap menjabat sebagai Kasun alias tidak ada pencopotan. Nah, karena keputusan itulah akhirnya pada malah harinya warga mengamuk danmerusak balai desa," pungkas Sulaiman. [suf/ted]
Jombang (beritajatim.com) - Amuk massa terjadi di Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Jombang. Massa merusak balai desa setempat hingga membakar sebagian kursi yang ada di dalamnya. Bukan hanya itu, massa juga merobohkan pagar dan memecahkan seluruh kaca balai desa.
Belum diketahui secara pasti motif aksi massa tersebut. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. "Kejadiannya semalam sekitar pukul 23.00 WIB. Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif perusakan," kata Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan, Minggu (15/6/2014) saat berada di lokasi.
Kepala Desa Sawiji, Sulaiman membenarkan adanya amuk massa yang menyebabkan kantor desanya rusak parah. Kejadianya itu Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Lebih dari 20 orang tiba-tiba saja mendatangi balai desa yang saat itu sepi. Pagar yang balai desa yang tertutup langsung dirobohkan. Selanjutnya, mereka memecahkan kaca kantor tersebut serta menjebol pintu. Nah, saat berada di dalam, puluhan orang itu melemparkan kursi-kursi keluar dan membakarnya. Tidak cukup sampai disitu, berkas-berkas yang ada di kantor Desa Sawiji juga diobrak-abrik.
Aksi amuk massa ini baru berhenti ketika sejumlah petugas dari Polsek Jogoroto datang ke lokasi. Puluhan massa itu kemudian melakukan konvoi mendatangi rumah kepala desa guna menyampaikan tuntutannya. Karena banyaknya warga, polisi tidak bisa berbuat banyak.
Sulaiman menambahkan, aksi amuk massa itu dipicu oleh kekecewaan warga. Mereka meminta agar Kepala Dusun Sawi, Slamet dicopot dari jabatannya. Pasalnya, Slamet sudah menjual pohon kamboja yang ada di kuburan setempat. Selain itu, atas tindakannya tersebut Slamet juga dijatuhi hukuman tiga bulan penjara oleh PN (Pengadilan Negeri) seempat.
"Sabtu siang kita sudah menggelar rapat dengan BPD. Hasilnya, Slamet tetap menjabat sebagai Kasun alias tidak ada pencopotan. Nah, karena keputusan itulah akhirnya pada malah harinya warga mengamuk danmerusak balai desa," pungkas Sulaiman. [suf/ted]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Relawan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi - JK) di Jombang menggelar sablon kaus gratis di Desa Plosogeneng, Kecamatan Kota, Jumat (13/6/2014). Puluhan warga langsung menyerbu begitu jasa sablon kaus gratis bergambar Jokowi itu dibuka.
"Acara ini sengaja kami lakukan untuk mendongkrak elektabilitas Jokowi - JK. Kita akan keliling dari kampung ke kampung untuk memberikan jasa sablon kaus secara gratis," kata Parno (42), salah satu relawan ditemui di sela acara.
Parno menjelaskan, acara sablon gratis tersebut sudah ia lakukan untuk kesekian kalinya. Walhasil, sejak itu animo masyarakat untuk menyablonkan kausnya cukup bagus. Dalam sehari, rata-rata 20 sampai 30 orang yang datang untuk meminta sablon gambar mantan Wali Kota Solo tersebut. "Cukup bawa kaus, pulang sudah tersablon gambar Jokowi," kata Parno.
Sementara itu, Saiful (35), salah satu warga mengatakan, ia secara tidak sengaja melintas di kawasan Plosogeneng. Ketika mengetahui ada sablon gratis kaus bergambar Jokowi, ia langsung mampir. Seperti warga lainnya, Saiful juga menyerah kaus miliknya untuk disablon gambar calon presiden yang diusung poros PDIP tersebut. "Lumayanlah, tanpa merogoh kantung, sudah bisa pakai kaus bergambar Jokowi," ujar Saiful. [suf/kun]
Jombang (beritajatim.com) - Relawan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi - JK) di Jombang menggelar sablon kaus gratis di Desa Plosogeneng, Kecamatan Kota, Jumat (13/6/2014). Puluhan warga langsung menyerbu begitu jasa sablon kaus gratis bergambar Jokowi itu dibuka.
"Acara ini sengaja kami lakukan untuk mendongkrak elektabilitas Jokowi - JK. Kita akan keliling dari kampung ke kampung untuk memberikan jasa sablon kaus secara gratis," kata Parno (42), salah satu relawan ditemui di sela acara.
Parno menjelaskan, acara sablon gratis tersebut sudah ia lakukan untuk kesekian kalinya. Walhasil, sejak itu animo masyarakat untuk menyablonkan kausnya cukup bagus. Dalam sehari, rata-rata 20 sampai 30 orang yang datang untuk meminta sablon gambar mantan Wali Kota Solo tersebut. "Cukup bawa kaus, pulang sudah tersablon gambar Jokowi," kata Parno.
Sementara itu, Saiful (35), salah satu warga mengatakan, ia secara tidak sengaja melintas di kawasan Plosogeneng. Ketika mengetahui ada sablon gratis kaus bergambar Jokowi, ia langsung mampir. Seperti warga lainnya, Saiful juga menyerah kaus miliknya untuk disablon gambar calon presiden yang diusung poros PDIP tersebut. "Lumayanlah, tanpa merogoh kantung, sudah bisa pakai kaus bergambar Jokowi," ujar Saiful. [suf/kun]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Kapolres AKBP Ahmad Yusep Gunawan baru dua hari bertugas di Jombang menggantikan AKBP Tri Bisono Soemiharso. Nah, pada hari kedua ini perwira dengan dua melati di pundak itu sudah mendapatkan kiriman mayat di Sungai Brantas. Jasad perempuan tanpa busana itu mengambang di Sungai Brantas, Desa/Kecamatan Ploso.
"Saat ditemukan, kondisi mayat perempuan mulai membusuk. Selain itu korban juga tidak mengenakan busana alias telanjang," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jombang, AKP Rudi Dharmawan, Jumat (13/6/2014).
Informasi yang dihimpun di lokasi menyebutkan, mayat tersebut
pertama kali ditemukan seorang warga saat pulang dari sawah. Saat itu, warga melihat sosok mengambang di sungai. Awalnya, dia tidak menyangka bahwa sosok tersebut adalah mayat, saat didekati itulah baru diketahui kalau sosok mengambang itu mayat manusia.
Selanjutnya, temuan itu dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke polsek setempat. Petugas yang datang kemudian mengevakuasi jasad Mrs X tersebut. "Mungkin sudah lebih dari dua hari berada di sungai. Namun demikian, kami masih menunggu hasil dari tim identifikasi. Mayat tersebut kita bawa ke kamar jenazah untuk otopsi," pungkas Rudi. [suf/kun]
Jombang (beritajatim.com) - Kapolres AKBP Ahmad Yusep Gunawan baru dua hari bertugas di Jombang menggantikan AKBP Tri Bisono Soemiharso. Nah, pada hari kedua ini perwira dengan dua melati di pundak itu sudah mendapatkan kiriman mayat di Sungai Brantas. Jasad perempuan tanpa busana itu mengambang di Sungai Brantas, Desa/Kecamatan Ploso.
"Saat ditemukan, kondisi mayat perempuan mulai membusuk. Selain itu korban juga tidak mengenakan busana alias telanjang," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jombang, AKP Rudi Dharmawan, Jumat (13/6/2014).
Informasi yang dihimpun di lokasi menyebutkan, mayat tersebut
pertama kali ditemukan seorang warga saat pulang dari sawah. Saat itu, warga melihat sosok mengambang di sungai. Awalnya, dia tidak menyangka bahwa sosok tersebut adalah mayat, saat didekati itulah baru diketahui kalau sosok mengambang itu mayat manusia.
Selanjutnya, temuan itu dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke polsek setempat. Petugas yang datang kemudian mengevakuasi jasad Mrs X tersebut. "Mungkin sudah lebih dari dua hari berada di sungai. Namun demikian, kami masih menunggu hasil dari tim identifikasi. Mayat tersebut kita bawa ke kamar jenazah untuk otopsi," pungkas Rudi. [suf/kun]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Hidayat meminta anggotanya netral dalam pilpres yang digelar 9 Juli mendatang. Jika ada anggota yang terbukti melanggar, pihaknya berjanji akan menindak tegas. Pernyataan itu dilontarkan Ahmad Yusep usai ziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng, Kamis (12/6/2014).
"Sesuai aturan anggota Polri tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Makanya polisi harus netral dalam pilpres. Hal itu juga sesuai dengan instruksi Kapolri dan Bapak Presiden. Jika ada anggota yang terbukti tidak netral, maka akan kita tindak tegas," kata Kapolres yang baru sehari menjabat ini.
Ahmad Yusep menjelaskan, meski sudah memasuki musim kampanye pilpres, namun situasi di Jombang aman serta kondusif. Dia berharap, kondisi tersebut terus berlanjut hingga hari H pelaksanaan pilpres dan pascapilpres.
Ia kemudian merinci, jumlah anggota yang diterjunkan dalam pengamanan momen lima tahunan itu mencapai 716 personel. Korps berseragam cokelat itu akan siaga di 2.383 TPS (tempat pemungutan suara). "Kami yakin situasi di Jombang aman dan kondusif," katanya menegaskan.
Terlepas itu semua, Ahmad Yusep mengungkapkan, hari pertama berdinas di Jombang, pihaknya sengaja melakukan ziarah ke makam Gus Dur. Pasalnya, cucu pendiri NU tersebut merupakan ulama besar dan panutan banyak orang. "Sehingga sebagai pejabat baru, sudah selayaknya saya nyekar ke makam beliau," pungkasnya. [suf/kun]
"Sesuai aturan anggota Polri tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Makanya polisi harus netral dalam pilpres. Hal itu juga sesuai dengan instruksi Kapolri dan Bapak Presiden. Jika ada anggota yang terbukti tidak netral, maka akan kita tindak tegas," kata Kapolres yang baru sehari menjabat ini.
Ahmad Yusep menjelaskan, meski sudah memasuki musim kampanye pilpres, namun situasi di Jombang aman serta kondusif. Dia berharap, kondisi tersebut terus berlanjut hingga hari H pelaksanaan pilpres dan pascapilpres.
Ia kemudian merinci, jumlah anggota yang diterjunkan dalam pengamanan momen lima tahunan itu mencapai 716 personel. Korps berseragam cokelat itu akan siaga di 2.383 TPS (tempat pemungutan suara). "Kami yakin situasi di Jombang aman dan kondusif," katanya menegaskan.
Terlepas itu semua, Ahmad Yusep mengungkapkan, hari pertama berdinas di Jombang, pihaknya sengaja melakukan ziarah ke makam Gus Dur. Pasalnya, cucu pendiri NU tersebut merupakan ulama besar dan panutan banyak orang. "Sehingga sebagai pejabat baru, sudah selayaknya saya nyekar ke makam beliau," pungkasnya. [suf/kun]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Isak tangis anggota polisi mewarnai acara lepas pisah Kapolres Jombang AKBP Tri Bisono Soemiharso, Kamis (12/6/2014). Tri Bisono pindah tugas ke Polres Banyuwangi dan digantikan AKBP Ahmad Yusep Gunawan.
Saat pamitan, Tri Bisono nampak berkaca-kaca. Demikian pula dengan sang istri, air mata anggota bhayangkari ini tak henti meleleh saat bersalaman dengan ratusan anggota Polres Jombang. "Saya minta maaf jika selama memimpin di Jombang ada kesalahan. Saya juga mohon didoakan agar sukses di tempat yang baru," kata Tri Bisono.
Upacara lepas pisah itu digelar di lapangan mapolres. Seluruh anggota hadir di lapangan itu. Selanjutnya, Tri Bisono bersama penggantinya Ahmad Yusep menandatangani berita cara serah terima jabatan. Sementara itu, ratusan anggota Polres Jombang berbaris melingkar di luar lapangan.
Usai serah terima jabatan, dua perwira tersebut bersalaman keliling dengan didampingi istri masing-masing. Nah, saat pamitan itulah sejumlah anggota menitikkan air mata. Mereka seakan berat melepas mantan pimpinannya itu. Acara lepas pisah itu ditutup dengan tradisi pedang pora.
"Saya berharap kehadiran saya disini membuat suasana yang lebih baik lagi dan memupuk rasa kekompakan di jajaran Polres Jombang," kata Ahmad Yusep, Kapolres Jombang yang baru. [suf/kun]
Jombang (beritajatim.com) - Isak tangis anggota polisi mewarnai acara lepas pisah Kapolres Jombang AKBP Tri Bisono Soemiharso, Kamis (12/6/2014). Tri Bisono pindah tugas ke Polres Banyuwangi dan digantikan AKBP Ahmad Yusep Gunawan.
Saat pamitan, Tri Bisono nampak berkaca-kaca. Demikian pula dengan sang istri, air mata anggota bhayangkari ini tak henti meleleh saat bersalaman dengan ratusan anggota Polres Jombang. "Saya minta maaf jika selama memimpin di Jombang ada kesalahan. Saya juga mohon didoakan agar sukses di tempat yang baru," kata Tri Bisono.
Upacara lepas pisah itu digelar di lapangan mapolres. Seluruh anggota hadir di lapangan itu. Selanjutnya, Tri Bisono bersama penggantinya Ahmad Yusep menandatangani berita cara serah terima jabatan. Sementara itu, ratusan anggota Polres Jombang berbaris melingkar di luar lapangan.
Usai serah terima jabatan, dua perwira tersebut bersalaman keliling dengan didampingi istri masing-masing. Nah, saat pamitan itulah sejumlah anggota menitikkan air mata. Mereka seakan berat melepas mantan pimpinannya itu. Acara lepas pisah itu ditutup dengan tradisi pedang pora.
"Saya berharap kehadiran saya disini membuat suasana yang lebih baik lagi dan memupuk rasa kekompakan di jajaran Polres Jombang," kata Ahmad Yusep, Kapolres Jombang yang baru. [suf/kun]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Bank Panin yang ada di Jl Wahid Hasyim Jombang didemo puluhan warga, Rabu (11/6/2014). Mereka menolak proses lelang rumah milik debitur bernama Ety Noviandari, warga Desa Candimulyo, Kecamatan Kota.
Alasannya, perjanjian antara debitur dan kreditur masih berlaku dan baru habis masa kontraknya 12 Oktober 2014.
Begitu datang, massa yang menamakan Aliansi Penegakan Hukum dan Keadilan ini langsung membentangkan poster tuntutan. Selain itu mereka juga menggelar orasi secara bergantian. "Kami meminta pimpinan Bank Panin Jombang keluar untuk negosiasi," kata Joko Fatah Rachim, salah satu massa aksi.
Hingga satu jam lebih, pimpinan Bank Panin belum menunjukkan tanda-tanda menemui pendemo. Hingga akhirnya para pendemo emosi dan mendekati kantor bank tersebut untuk melakukan penyegelan. Hanya saja upaya itu berhasil dicegah oleh aparat kepolisian yang siaga di lokasi.
Sebagai gantinya, pendemo menempelkan poster tuntutan di dinding bank. Selanjutnya, pihak Bank Panin meminta perwakilan pendemo untuk melakukan musyawarah. Sementara musyawarah dilakukan, massa terus menggelar orasi di depan kantor Panin. "Praktik Bank Panin tak ubahnya seperti rentenir," teriak Ferry, pendemo lainnya.
Negosisasi sekitar satu jam itu akhirnya membuahkan hasil. Pihaknya Panin mempersilahkan debitur untuk menempuh jalur hukum. Namun lagi-lagi, para pendemo tidak puasa dengan keputusan itu. Mereka menilai, Bank Panin telah melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap masyarakat kecil. "Kami akan datang lagi dengan jumlah massa lebih besar," lanjut Fatah.
Fatah menjelaskan, sengketa antara debitur dan Bank Panin itu bermula saat Ety Noviandari memijam hutang ke bank tersebut. Namun ketika perjanjian kontrak belum habis, pihak bank menerbitkan surat pelelangan rumah atas nama debitur tersebut.
Atas kondisi itu, Fatah meminta Bank Panin membatalkan proses lelang tersebut. "Selain kontrak belum habis, debitur juga masih sanggup melakukan pelunasan hutang yang tersisa," pungkas aktivis FRMJ (Forum Rembug Masyarakat Jombang) ini. [suf/ted]
Jombang (beritajatim.com) - Bank Panin yang ada di Jl Wahid Hasyim Jombang didemo puluhan warga, Rabu (11/6/2014). Mereka menolak proses lelang rumah milik debitur bernama Ety Noviandari, warga Desa Candimulyo, Kecamatan Kota.
Alasannya, perjanjian antara debitur dan kreditur masih berlaku dan baru habis masa kontraknya 12 Oktober 2014.
Begitu datang, massa yang menamakan Aliansi Penegakan Hukum dan Keadilan ini langsung membentangkan poster tuntutan. Selain itu mereka juga menggelar orasi secara bergantian. "Kami meminta pimpinan Bank Panin Jombang keluar untuk negosiasi," kata Joko Fatah Rachim, salah satu massa aksi.
Hingga satu jam lebih, pimpinan Bank Panin belum menunjukkan tanda-tanda menemui pendemo. Hingga akhirnya para pendemo emosi dan mendekati kantor bank tersebut untuk melakukan penyegelan. Hanya saja upaya itu berhasil dicegah oleh aparat kepolisian yang siaga di lokasi.
Sebagai gantinya, pendemo menempelkan poster tuntutan di dinding bank. Selanjutnya, pihak Bank Panin meminta perwakilan pendemo untuk melakukan musyawarah. Sementara musyawarah dilakukan, massa terus menggelar orasi di depan kantor Panin. "Praktik Bank Panin tak ubahnya seperti rentenir," teriak Ferry, pendemo lainnya.
Negosisasi sekitar satu jam itu akhirnya membuahkan hasil. Pihaknya Panin mempersilahkan debitur untuk menempuh jalur hukum. Namun lagi-lagi, para pendemo tidak puasa dengan keputusan itu. Mereka menilai, Bank Panin telah melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap masyarakat kecil. "Kami akan datang lagi dengan jumlah massa lebih besar," lanjut Fatah.
Fatah menjelaskan, sengketa antara debitur dan Bank Panin itu bermula saat Ety Noviandari memijam hutang ke bank tersebut. Namun ketika perjanjian kontrak belum habis, pihak bank menerbitkan surat pelelangan rumah atas nama debitur tersebut.
Atas kondisi itu, Fatah meminta Bank Panin membatalkan proses lelang tersebut. "Selain kontrak belum habis, debitur juga masih sanggup melakukan pelunasan hutang yang tersisa," pungkas aktivis FRMJ (Forum Rembug Masyarakat Jombang) ini. [suf/ted]
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Meninggalnya pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri, KH Idris Marzuki, menyisakan duka cita bagi warga nahdliyin. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Gudo, Jombang melakukan salat gaib. Selain itu, mereka juga membaca tahlil untuk kiai yang meninggal di usia ke-74 tahun tersebut.
"Meninggalnya Mbah Idris Marzuki membuat kami kehilangan. Semoga beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan," kata Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Senin (9/6/2014).
Gus Dimas mengatakan, usai melakukan salat gaib, sejumlah pengurus PSNU Pagar Nusa bertolak ke Ponpes Lirboyo untuk takziah. "Sekali lagi, kami sangat kehilangan atas meninggalnya KH Idris Marzuki. Beliau ulama kharismatik di NU," katanya menambahkan.
Gus Dimas melanjutkan, selama ini almarhum cukup dekat dengan pendekar Pagar Nusa. Pasalnya, Kiai Idris termasuk penasihat di PSNU pusat. Sudah begitu, lanjutnya, Kiai Idris juga guru dari Ketua Umum PBNU, KH Said Aqiel Siradj. "Insya Allah acara tahlil akan kita gelar selama tujuh hari," ujar Ketua Majlis Dzikir Qurrota A'yun Jombang, ini.
KH Idris Marzuki meninggal saat menjalani perawatan di Pavilyun Graha Amerta RS Dr Soetomo, Surabaya, Senin (9/6/2014) pukul 10.10 WIB. Pengasuh Ponpes Lirboyo ini wafat di usia 74 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak serta satu cucu. [suf/kun]
Berita Terkait
Jombang (beritajatim.com) - Meninggalnya pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri, KH Idris Marzuki, menyisakan duka cita bagi warga nahdliyin. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Gudo, Jombang melakukan salat gaib. Selain itu, mereka juga membaca tahlil untuk kiai yang meninggal di usia ke-74 tahun tersebut.
"Meninggalnya Mbah Idris Marzuki membuat kami kehilangan. Semoga beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan," kata Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Senin (9/6/2014).
Gus Dimas mengatakan, usai melakukan salat gaib, sejumlah pengurus PSNU Pagar Nusa bertolak ke Ponpes Lirboyo untuk takziah. "Sekali lagi, kami sangat kehilangan atas meninggalnya KH Idris Marzuki. Beliau ulama kharismatik di NU," katanya menambahkan.
Gus Dimas melanjutkan, selama ini almarhum cukup dekat dengan pendekar Pagar Nusa. Pasalnya, Kiai Idris termasuk penasihat di PSNU pusat. Sudah begitu, lanjutnya, Kiai Idris juga guru dari Ketua Umum PBNU, KH Said Aqiel Siradj. "Insya Allah acara tahlil akan kita gelar selama tujuh hari," ujar Ketua Majlis Dzikir Qurrota A'yun Jombang, ini.
KH Idris Marzuki meninggal saat menjalani perawatan di Pavilyun Graha Amerta RS Dr Soetomo, Surabaya, Senin (9/6/2014) pukul 10.10 WIB. Pengasuh Ponpes Lirboyo ini wafat di usia 74 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak serta satu cucu. [suf/kun]
Top 5 Popular of The Week
-
Setelah sukses mengarahkan Ghajini versi Tamil di tahun 2005, sutradara A. R. Murugadoss di tahun 2008 meremake kembali film yang saat itu d...
-
Rangeomorphs © Jennifer Hoyal Cuthill Kehidupan di Bumi ada sejak sekitar 4,28 miliar tahun lalu. Namun hingga kini masih ada perd...
-
TobaTimes - Sungguh gila dan memprihatinkan. Pergaulan siswa SMP di Samarinda, Kalimantan Timur, semakin liar. Mereka tak segan-segan berbua...
-
Gopiyon sang ghoome Kanhaiya - Krishna berkelana dengan Gopis Raas rachaiyya, raha na jaye re - Dia bermain dengan mereka, tidak bisa berh...
-
TobaTimes, Kaltim - Zaman semakin meresahkan. Pergaulan remaja juga semakin gila. Antara lain terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, semaki...
-
TobaTimes - Seorang gadis remaja yanga bahenol berusia 15 tahun, dicabuli DD (30), seorang mandor sebuah perusahaan perkebunan di Desa Mend...
-
Alya Dior dikenal karena belasan fotonya yang berani tampil seksi di Majalah SISILA edisi Tebaru. Kendati sudah terbit dan beredar sejak awa...
-
TobaTimes - Dua gadis muda masing-masing berinisial W (13) dan A (15), diselamatkan dari lokalisasi Peleman di Suradadi, Kabupaten Tegal, b...
-
Tiap masakan yang dibuat seperti tidak pernah tidak menggunakan garam. Tapi, ada bahan lain yang bisa menggantikan garam dalam masakan. Jadi...
-
Revi Mariska, pesinetron Angling Darma, rupanya juga mengikuti kasus video Prilly Latuconsina. Melalui akun Twitternya, ia berkicau tentang ...