Jasa Magis Caleg Rp 300 Juta

Jumat, 28 Maret 2014 08:58 WIB
SURYA Online, SURABAYA - Mobil berhias stiker calon anggota legislatif (caleg) Partai Nasdem tersebut terparkir persis di depan gerbang kediaman Dimas Cokro Pamungkas.
Warga sekitar langsung bisa menebak, penumpang mobil yang sedang bertamu tersebut adalah caleg  yang mencari ‘sentuhan magis’.
Tebakan itu muncul lantaran warga memang mengenal Dimas Cokro sebagai ‘orang pintar’.
Warga  Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Jombang biasa memanggilnya Gus Dimas.
Aktivitas lain yang diketahui warga, Gus Dimas adalah pemimpin perguruan Pencak Silat Pagar Nusa, sebuah orgnisasi silat  di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).
Gus Dimas mengakui caleg yang datang itu meminta jasa magisnya.
Ada tiga caleg yang ditanganinya secara khusus dengan harapan bisa lolos ke gedung parlemen lewat Pemilu 9 April mendatang.
“Mereka meminta amalan. Juga  minta masukan dan penilaian atas langkah-langkahnya agar berhasil menduduki kursi DPR,” kata Gus Dimas, Rabu (26/3/2014).
Dimas  menolak disebut paranormal, apalagi dukun yang bisa melihat nasib seseorang.
Dimas mengaku  hanya membantu dan membimbing caleg mendapatkan kekuatan lewat cara-cara yang diperbolehkan Islam.
Amalan yang disarankannya mulai shalat hajat, tahajjud, wirid, istighasah, serta membaca manaqib.
Gus Dimas menolak menyebut nama caleg yang ditanganinya. Yang pasti, mereka dari luar Jombang, yaitu Lampung,  Bengkulu, dan Madiun.
“Mereka saya ajak memantapkan dan meluruskan niat. Karena baik atau buruknya segala sesuatu itu berdasarkan niat.  Selalu ingat Allah, doa pun harus yang sesuai dengan ajaran islam,” kata Gus Dimas.
Gus Dimas melarang caleg bimbingannya itu melakukan ritual aneh dan menyimpang.
“Kami menggunakan cara-cara yang islami. Bukan dengan ritual aneh dan menyimpang,” tegas bapak dua anak ini.
Selain itu, mengamalkan wirid dan salat, para caleg tersebut juga diajak berziarah ke makam sejumlah kiai di Jombang.
Seperti makam trio pendiri NU KH Hasyim Asyari, KH Bisri Syansuri, dan KH Wahab Chasbullah.
“Mereka juga saya ajak keliling, bersilaturahmi, sekaligus meminta doa restu ke beberapa kiai dan ulama di Jombang,” tambah Gus Dimas, yang Ketua Majlis Dzikir Qurrota A’yun Jombang.
Dengan metode islami tersebut, Gus Dimas optimistis caleg yang ia tangani mampu melenggang ke gedung dewan.
Optimisme didorong pengalaman pada Pemilu 2009. Saat itu caleg dari Jakarta yang ditanganinya mulus ke gedung DPR.
Sayangnya Gus Dimas tidak mau bicara membuka saat ditanya tarif yang dipatok untuk mendapatkan sentuhan magisnya tersebut.
Jasa sentuhan magis di kalangan kiai, guru spritual, atau dukun umumnya memang tidak ada tarif pasti.
Tapi justru tidak adanya tarif tertulis ini menyebabkan uang yang keluar dari kantong pasien  bisa tembus ratusan juta bahkan miliaran rupiah
Dr Desembrian Rosyadi, guru spritual, menyebut tarif sangat bergantung pada derajat kursi yang diincar dan tingkat kesulitas menembus rintangan.
“Untuk caleg  DPRD tingkat kota atau kabupaten cukup Rp 100 juta. Kalau DPR provinsi dan pusat berkisar Rp 200 juta - Rp 300 juta. Kalau untuk jadi gubernur, tarifnya Rp 3 miliar. Sedangkan kalau untuk jadi presiden, tarifnya 1 triliun,” ujar Desembrian Rosyady,  kepada Surya. (ben/idl/uto)


No comments:

Write a Comment


Top