Jatim
    Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim bakal berlangsung dua putaran. Berdasarkan hasil perhitungan cepat sejumlah lembaga survei atas hasil coblosan kemarin, dari lima pasangan calon tidak ada yang meraih suara di atas 30%.
    Pasangan nomor urut 1 yang diusung PPP koalisi 11 partai nonparlemen Khofifah Indarparawansa-Mudjiono (Kaji) bersama pasangan nomor urut 5  Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) yang didukung PAN, Partai Demokrat, dan PKS akan maju ke putaran kedua. Dua pasangan itu meraih suara terbanyak.
    Sesuai UU No 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 107 huruf 1 dan 2, jika tidak ada pasangan calon yang memperoleh 30% lebih suara sah, maka harus dilakukan pilkada putaran kedua yang diikuti dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak. Data Lembaga Survei Indonesia (LSI) pimpinan Syaiful Mudjani menyebutkan, dari 98,5% sampel TPS, pasangan Karsa mendapat suara.
    terbanyak 27,07%, disusul Kaji yang meraih 25,36%. Sementara pasangan nomor urut 2 dari PDI-P Soetjipto-Ridwan Hisjam (SR) 20,85%, Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam) yang diusung Partai Golkar meraih 18,82%, dan Achmady-Suhartono (Achsan) yang diusung PKB menduduki juru kunci dengan 7,87% suara.
    Peneliti LSI Adang Kamil kepada wartawan menyatakan, Soekarwo-Gus Ipul menguasai Madura dan Tapal Kuda. Khofifah menguasai pantai utara dan kawasan Pendalungan di Jatim.
    ”Pakde Karwo unggul di Madura, Pasuruan hingga Banyuwangi (Tapal Kuda). Sementara di Surabaya, Sidoarjo, Malang, Mojokerto, dan Jombang, Pakde Karwo dan Bu Khofifah bersaing ketat,” ungkapnya.
    Untuk kawasan Mataraman, zona politik yang kental dipengaruhi budaya Jawa ini dikuasai Soenarjo-Ali Maschan Moesa dan Soetjipto-Ridwan Hisjam. ”Yang menarik adalah kemajuan suara Soetjipto-Ridwan Hisjam. Sebagian basis Partai Golkar di kawasan Mataraman lari ke Soetjipto-Ridwan Hisjam.”
    Hasil penghitungan cepat Kompas dan SCTV juga menunjukkan tak ada duet cagub-cawagub yang meraih lebih 30% suara. Duet Kaji mendapat 25,25%, SR 22,19%, Salam dengan 19,44%, Achsan 7,54%, dan Karsa 25,54%.
    Sementara itu, hasil penghitungan cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menunjukkan, duet Kaji mendapat 24,83%, SR 21,27%, Salam 19,57%, Achsan 7,79%, dan Karsa 26,58%.
    Sementara itu hasil penghitungan cepat Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskabtis) menyebutkan, Pilgub Jatim hanya berlangsung satu kali putaran, karena pasangan Karsa unggul dengan angka dukungan 31,34%.
    Merujuk hasil penghitungan cepat Puskabtis, duet Kaji mendapat 26,16%, SR 17,95%, Salam 17,80, dan Achsan 6,78%. ”Pilgub Jatim ini hanya satu putaran karena duet Soekarwo-Gus Ipul telah melampaui angka 30%,” kata Direktur Eksekutif Puskabtis, Husin Yazid kepada wartawan.
    Pertarungan Pilgub Jatim menunjukkan kerasnya kompetisi politik antarkandidat, terutama antara duet Khofifah-Mudjiono versus Soekarwo-Gus Ipul. ”Semuanya menunggu hasil penghitungan suara manual KPU Jatim. Semoga ada peningkatan suara saya dan Gus Ipul,” kata Soekarwo kepada wartawan. Gus Ipul tampak tawakal dan menerima hasil apapun Pilgub Jatim. ”Saya tidak gelisah, hanya lelah. Semuanya saya kembalikan kepada Allah SWT. Saya tawakal, Mas,” katanya.
    Keponakan Gus Dur itu juga mengibaratkan laga politik Pilgub Jatim seperti pertandingan sepak bola, yang mana untuk saat ini hasilnya diketahui draw. Dengan hasil ini, Soekarwo menegaskan siap masuk ke gelanggang putaran kedua. Diperkirakan putaran kedua pesta demokrasi tingkat regional Jatim itu digelar paling lama 2 bulan setelah digelar Pilgub 23 Juli 2008. ”Tapi, semuanya menunggu hasil penghitungan manual,” kata anggota KPU Jatim, M Nabil.
    Khofifah yang menempati ranking kedua juga menyatakan siap menggerakkan mesin politiknya memasuki putaran kedua. Dia akan lebih menyolidkan barisan pendukungnya. Sejumlah manuver kampanye hitam yang dilayangkan pihak lain terhadap dirinya, kata Khofifah, sangat mengganggu pundi-pundi suaranya.
    ”Kami sudah berjuang maksimal. Tapi dampak dari black campaign berupa poster bernuansa SARA benar-benar terasa. Suara kami di kantong-kantong seperti Situbondo, Bondowoso, dan Madura kalah total,” ujarnya.(SM/ANTARA)

    Surabaya AWAS !!
    Diprediksi pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) akan bersaing ketat dengan pasangan Khofifah-Mudjiono (Kaji) pada putaran kedua pilihan Gubernur Jawatimur nanti. Pasalnya dasi hasil Lembaga Survey Indonesia (LSI) beda perolehan suara keduanya sangat tipis yakni Karsa mendapat 26,99 persen dan Kaji 25,37 persen, sementara SR 20,94 persen, Salam 18,87 persen dan Achsan 7,84 persen.
    menurut Hariadi salah satu Pengamat Politik Unair Surabaya, mengatakan pola koalisi baru yang akan mereka bentuk. Entah itu dengan partai, organisasi non partai seperti ormas dan kelompok sosial lainnya.
    “Kemenangannya sangat bergantung pada pola koalisi baru yang akan dibentuk. Saat ini, keduanya tampaknya masih mencoba mengatur strategi lagi,” katanya, Kamis (24/7/2008).
    Kemungkinan besar bentuk koalisi dengan partai yang calonnya kalah di putaran pertama 23 Juli kemarin, sangat terbuka lebar.”yang akan dijadikan rebutan dalam koalisi adalah Partai Golkar dan PDIP, katanya lagi.
    Sementara PKB lebih masuk akal jika berkoalisi dengan KarSa. Sebab, salah satu kekuatan informal pendukung Kaji adalah PKNU, yang merupakan sempalan dari PKB. Jelas, Gus Dur tidak akan mau bergabung dengan PKNU.
    Alasan selanjutnya, kata Hariadi, di belakang Kaji ada Hasjim Muzadi yang tidak mencoba mengoptimalisasi gerak dari elite struktural NU. Selain itu, Hasjim Muzadi juga berseberangan dengan Gus Dur.
    “Kalau melihat itu, sangat masuk akal jika secara struktural PKB akan bergabung dengan KarSa. Karena di Kaji ada Hasjim Muzadi dan PKNU, yang keduanya berseberangan dengan Gus Dur,” ujarnya.
    Sementara suara pasangan Soenarjo-Ali Maschan (Salam) yang diusung Partai Golkar, peluangnya fifty-fifty mendukung Karsa dan Kaji. Namun demikian, Hariadi memprediksi jika Salam lebih mungkin berkoalisi dengan Karsa. Tapi dengan catatan mempertimbangkan relasi dengan Ali Maschan Moesa.
    Hal itu disebabkan, Salam sangat dikecewakan Hasjim Muzadi. Sebelum mendukung Kaji, lanjut Hariadi, Hasjim mendukung Salam.
    Selain itu, secara personal, Soenarjo lebih dekat dengan Soekarwo. Keduanya mempunyai latar belakang sejarah yang panjang. Sama-sama pernah duduk di pemerintahan dan partai Golkar.
    Meski keduanya juga pernah terlibat perang dingin sewaktu menjabat sebagai wagub dan sekdaprop, namun dengan kekalahan Soenarjo saat ini, hal itu bisa dicairkan lagi. Perang dingin keduanya tidak berarti jika dibandingkan dengan perang dingin antara Salam dengan Kaji dalam hal ini Hasjim Muzadi. Dan itu, menurut Hariadi tidak terbantahkan.
    “Salam pernah dikecewakan Hasjim karena ternyata lebih mendukung Kaji. Karena itu, peluangnya lebih besar jika Salam mengalihkan dukungannya ke KarSa,” tuturnya.
    Sementara untuk suara Sutjipto-Ridwan (SR) yang diusung PDIP, Hariadi juga memprediksi fifty-fifty antara Karsa dan Kaji. Sebab, PDIP merupakan partai yang pragmatis.
    Setelah calonnya kalah, menurutnya, PDIP akan menggunakan pilgub putaran kedua ini sebagai konsolidasi partai dan lebih beracuan pada peraihan material. Jika benar raihan material yang dipilih PDIP, maka kemungkinannya PDIP akan memberikan suaranya pada calon yang masih berlimpah materi.
    Dalam pengamatannya, pasangan Kaji yang masih mempunyai banyak materi saat ini. Sementara Karsa sudah kerepotan memobilisasi dana. Kalaupun pada akhirnya mendukung Karsa, itu karena pertimbangan ideologis.
    “PDIP itu cenderung lebih pragmatis. Jika mendukung Kaji berarti karena pragmatis. Kalaupun ke Karsa lebih karena pertimbangan ideologis,” pungkasnya.(tim)

    JOMBANG- Kepala desa Balungemek, Kecamatan Megaluh, Jombang Weli Suswanto, diperiksa Polres Jombang. Sabtu (12/7). Dalam kasus dugaan manipulasi data tanah milik warganya yang bernama Supiyanti binti Supiyo.

    Weli Suswanto, mendatangi pangilan Polres Jombang, seorang diri, ia tiba di Polres sekitar pukul 09.00 WIB, dengan memakai kaos oblong warna putih. Ia menjalani pemeriksaan sekitar 3 (tiga) jam diruang penyidikan unit IV Tipikor Polres Jombang.

    Menurut juru bicara polres Jombang Sutrisno, ia mengatakan pangilan terhadap tersangka Weli Suswanto adalah hari Rabu (9/7), tapi ia baru hadir mendatangi pangilan hari Sabtu (12/7). “Ia datang ke Polres Jombang sekitar pukul 09.00 WIB, untuk keterangan lebih lanjut dikonfermasi langsung sama penyidik” kata Sutrisno. Diruang kerjanya kepada wartawan Mojokerto Pagi. Sabtu (12/7).

    Menurut tim penyidik unit IV Tipikor Polres Jombang AIPTU Sarwiadji, ia membenarkan, bahwa Weli Suswanto, sudah diperiksa hari Sabtu (12/7). Ia menjalani pemeriksaan di ruang unit IV Tipikor sekitar 3 jam lebih. Pemeriksaan dimulai sekitar pukul 09.30 WIB – 13.30 WIB. “Dalam pangilan terhadap Weli Suswanto, statusnya sebagai sebagai tersangka” pungkasnya.

    Lalu mengapa Weli Suswanto tidak ditahan kalau ia sudah ditetapkan sebagai tersanka ? ”Penyidik masih perlu mendatangkan saksi ahli” Pungkas Sarwiadji


    Jombang
    Belum lama kota santri ini dihebohkan dengan Film Video Porno Pelajar, kini kembali dihebohkan kabar mesum siswa siswi SMA PGRI 1 Jombang, kali ini seorang siswi kelas III berinisial Sl. Dikabarkan hamil dan melahirkan bayi dikamar mandi.
    Menurut salah seorang sumber berita yang keberatan disebutkan namanya, ia menjelaskan Sl telah melahirkan seorang bayi mungil berjenis kelamin perempuan, dari hasil hubungan mesum dengan teman sekelasnya yang bernama Wd, warga asal Perumahan Puloasri, anak pasangan Set (Pegawai puskesmas Jelak, Jombang) dan En (Pegawai puskesmas Tambak Beras Jombang). Bayi tersebut lahir pada sore hari. Rabu (9/7).
    Sl melahirkan bayi pada sore hari, dikamar mandi rumahnya di Jagalan Jombang, ada dugaan Sl, melakukan percobaan pembunuhan terhadap bayi malang tersebut. pasalnya bayi itu ditemukan warga ditempat pembuangan sampah samping rumahnya, di Jagalan Jombang. Saat bayi ditemukan warga kondisi bayi dalam keadaan mulut disumpal dengan kertas dan banyak terdapat luka-luka bekas siletan pada bagian wajah, perut dan leher bayi.
    Keberadaan bayi di tempat sampah tersebut, langsung dikerumuni warga dan membuat warga sekitar menjadi gempar. Warga meminta pertolongan dokter klinik umum dan bersalin ‘Roushon Fikr” di Jl. Singsingamangaraja II No 4, Jagalan, yang tidak jauh dari lokasi. Selanjutnya pihak ‘Roushon Fikr” dirujuk bayi tersebut ke RSUD Jombang.
    Sedangkan Sl mengalami pendarahan,“Saat itu Sl juga mendapat pertolongan dokter dari klinik umum dan bersalin ‘Roushon Fikr’, akibatnya Sl dijahit 18 jahitan. Sedangkan bayinya dilarikan ke RSUD Jombang, untuk mendapatkan pertolongan medis” kata sumber tadi saat ditemui beberapa wartawan. “Bahkan saya yang mengendong bayi tersebut ke RSUD, ada dugaan bayi tersebut sengaja dibunuh . Hampir semua warga di sekitar mengetahui bayi yang dibuang ditempat sampah” Imbuhnya.
    Sementara itu, keterangan pihak penjaga ruang Paviliun Anggrek RSUD Jombang, membenarkan bahwa ada pasien bayi yang dilahirkan ibu Sl, warga Jagalan. Bayi tersebut mulai dirawat diruang Paviliun Anggrek, hari Rabu (9/7) sekitar pukul 19.30 WIB, namun kondisi bayi sangat kritis karena terdapat patah tulang lengan, dan patah tulang dada. Akibat patah tulang bagian dada mempengaruhi sistem pernapasan. Dibagian tangan dan muka bayi terdapat luka-luka bekas siletan (Goresan silet tajam). “Untuk bernapas sang bayi harus dibantu dengan pompa oksigen, dan sampai saat ini bayi tidak bisa menangis. Untuk memastikan tindakan medis sang bayi akan dioperasi atau tidak, yang tahu adalah dokter ahli.” Kata salah satu penjaga saat dimintai penjelasan. “Bayi tersebut sebelum dirawat di RSUD, bayi mendapatkan rujukan dari klinik umum dan bersalin ‘Roushon Fikr” Jl. Singsingamangaraja II, Jagalan” Tambahnya.
    Dari hasil pemantauan di rumah sakit, sang bayi nampak tidak ada pihak keluarga yang menunggu. Hanya Er (kakak perempuan Wd), sedang menjaga bayi malang tersebut. seolah kehadiran bayi malang tersebut tidak dinginkan oleh orang tuanya. .
    Sementara itu Wd, ketika akan ditemui dirumahnya Perum Puloasri Jombang tidak ada ditempat. Informasi yang didapat dari tetangganya,dikabarkan Wd jarang dirumah. Bahkan asumsi para tetangga sengaja disuruh menghilang oleh St – En (Orangtua Wd) untuk menghindari tangung jawab.”biasanya kalau menghilang ke Malang, Jawa timur”, kata salah satu tetangga dekatnya.


    Karsa menyapa ribuan massa pendukungnya di alon-alon Jombang


    Megawati sukarno putri bersama cagub jawatimur sutjipto dan Cabup Jombang pasangan ToNo

    KOMERSIALISASI PENDIDIKAN TINGGI
    Oleh: M.Zainul Arifin


    Perguruan tinggi merupakan suatu wadah yang digunakan untuk Research&Development (R&D) serta arena penyemaian manusia baru untuk menghasilkan generasi yang memiliki kepribadian serta kompetensi keilmuan sesuai bidangnya. Secara umum dunia pendidikan memang belum pernah benar-benar menjadi wacana publik di Indonesia, dalam arti dibicarakan secara luas oleh berbagai kalangan, baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung dengan urusan pendidikan. Namun demikian, bukan berarti bahwa permasalahan ini tidak pernah menjadi perhatian.Munculnya berbagai cara yang mengarah pada pelanggaran etika akademik yang dilakukan perguruan tinggi kita untuk memenangkan persaingan, menunjukkan bahwa pendidikan kini cenderung dipakai sebagai ajang bisnis.
    Pola promosi yang memberikan kemudahan dan iming-iming hadiah merupakan suatu gambaran bahwa perguruan tinggi tersebut tidak ada inovasi dalam hal kualitas pendidikan. Kecenderungan tersebut akan menghancurkan dunia pendidikan, karena akhirnya masyarakat bukan kuliah untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya mengejar hadiah & gelar untuk prestise. Kondisi pendidikan tinggi saat ini cukup memprihatinkan. Ada PTS yang mengabaikan proses pendidikan. Bahkan ada PTS yang hanya menjadi mesin pencetak uang, bukan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal Ini yang membuat persaingan menjadi semakin tidak sehat. Produk lulusan perguruan tinggi yang proses pendidikannya asal-asalan dan bahkan akal-akalan, juga cenderung menghalalkan segala cara untuk merekrut calon mahasiswa sebanyak-banyaknya, dengan promosi yang terkadang menjebak dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan. Apakah ini gambaran pendidikan berkualitas ?. Semoga masyarakat dan orang tua yang akan menyekolahkan putra putrinya tidak terjebak pada kondisi tersebut dan lebih bijak dalam memilih perguruan tinggi, sehingga putra-putrinya tidak terkesan asal kuliah. Ditengah besarnya angka pengangguran di Indonesia yang telah mencapai lebih dari 45 juta orang, langkah yang harus ditempuh adalah mencari pendidikan yang baik dan bermutu yang dibutuhkan pasar.
    Bukan hanya murah saja dan asal. Tidak dipungkiri lagi bahwa selama ini, dunia industri kesulitan mencari tenaga kerja dengan keahlian tertentu untuk mengisi kebutuhan pekerjaan. Bila membuka lowongan, yang melamar biasanya banyak, namun hanya beberapa yang lulus seleksi. Pasalnya jarang ada calon pegawai lulusan perguruan tinggi atau sekolah, yang memiliki keahlian yang dibutuhkan, karena kebanyakan berkemampuan rata-rata untuk semua bidang. Jarang ada yang menguasai bidang-bidang yang spesifik. Hal ini tentunya menyulitkan pihak pencari kerja, karena harus mendidik calon karyawan dulu sebelum mulai bekerja.Lebih parah lagi, bahkan ada PTS di Jakarta yang memainkan range nilai untuk meluluskan mahasiswanya, karena mereka takut, ketika selesai ujian akhir (UTS/UAS) banyak mahasiswanya yang tidak lulus alias IP/IPK nasakom. Sehingga mereka lulus dengan angka pas-pasan yang sebenarnya mahasiswa tersebut tidak lulus. Ini adalah cermin dari proses Pembodohan bangsa bukan mencerdaskan bangsa. Dalam hal ini semua pihak harus melakukan introspeksi untuk bisa memberi pelayanan pendidikan yang baik & berkualitas. Kopertis, harus bersikap tegas menindak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang melanggar dan mensosialisasikan aturan yang tak boleh dilanggar oleh PTS. Pengelola perguruan tinggi juga harus menghentikan semua langkah yang melanggar aturan. Selain itu pula, apa yang menjadi barometer yang menunjukkan eksistensi sebuah perguruan tinggi? Untuk saat ini opini publik dan beberapa kalangan masyarakat bahwa eksistensi sebuah Perguruan Tinggi dilihat dari kuantitas mahasiswanya bukan kualitasnnya. jelas sudah terlihat bahwa pendidikan di Indonesia hanya menjadi komoditi bisnis semata.
    Itu hanya salah satu dari persoalan yang terjadi dalam dunia pendidikan, belum lagi persoalan maraknya korupsi dalam dunia pendidikan, subsidi pendidikan yang dianggarkan 20% dari APBN/APBD, sampai detik ini belum terealisasi. Pemerintah membuat lagi berbagai program bantuan pendidikan, ini untuk mengelabui agar masyarakat untuk tidak lagi mengontrol anggaran pendidikan. Dampak dari persoalan yang ada dalam dunia pendidikan tentunya masyarakat akan semakin ketinggalan dalam persaingan global, karena minimnya untuk mengakses dunia pendidikan. Pembodohon akan merajalela. Seyogyanya, pemerintah mampu mensukseskan pendidikan, yang bermutu dan berkualitas. Gratis dan ilmiah serta Pendidikan yang mengabdi pada kepentingan rakyat, bukan kepentingan pemodal.



    JOMBANG AWAS!!
    Kendati kampanye kandidat calon gubernur jatim Kofifah-Mudjiono (Ka-Ji), nyaris di bubarkan KPU dan Panwas Jombang, dengan alasan belum mendapat ijin dari Polres Jombang. Namun, agenda hari ke lima kampanye pasangan tersebut tetap berjalan dengan ribuan massa yang menghadiri kampanye tersebut.

    Sebelumnya, Pihak KPUD dan Panwas Kabupaten Jombang, ngotot jika Tim kampanye pasangan Kaji melakukan pelanggaran kampanye di kabupaten Jombang. Pasalnya, Tim kampanye Ka-Ji diduga melakukan pelanggaran dengan menggelar kampanye tanpa ijin dari Polres setempat. Akibatnya, keberangkatan rombongan tim kampanye Kaji, tertunda beberapa jam di Ponpes Bahrul Ulum Al-Latifiyah I, Tambak Beras, Jombang.

    “Kita masih melakukan klarifikasi kepada pihak KPUD Kabupaten Jombang dan Panwas, sebab, kami mendengar, ada kabar kalau kampanye Bu Khofifah ini tidak mengantongi ijin,” kata Silahuddin Asyari, Ketua tim pemenangan Ka-JI Jombang, saat konferensi pers, kemarin.

    Dikatakan dia, bahwa ancaman KPUD melarang Tim Ka-Ji berkampanye di Kabupaten Jombang, sebenarnya diskriminasi. Pasalnya, dirinya mangaku kalau ijin kepada pihak Polda Jatim sudah dilakukan tiga hari sebelum acara dilangsungkan.

    “Kita akan tetap melakukan kampanye ini, karena semua sayarat-syarat yang sudah ditetapkan oleh KPUD dan panwas sudah kami lalui, bahkan, kita sudah mengatakan akan melakukan berbagai rangkaian kegiatan kampanye Ka-Ji di Jombang,” terangya.

    Kendati demikian, acara yang sempat tertunda hampir dua jam tersebut, tetap berjalan dengan lancar, Dengan dikawal ribuan santri dan sejumlah kiyai pendukungnya. Kofifah tampak asik menyapa ribuan pengguna jalan dengan berdiri di atas mobil dengan kap terbuka.

    Perjalanan, memakan waktu tiga menit melintas di Jl Wahab Chasbulloh menuju Alon-alon Jombang ini, mengundang gemuruh warga kota santri yang ingin menyaksikan secara langsung dari dekat kandidat Calon Gubernur Jatim dari kaum perempuan ini. “Bu Khofifah..Bu Khofifah..,” teriak para warga yang berjejer di pinggir jalan, sembari mengacungkan jari telunjuk menandakan angka Satu nomor urut pasangan Ka-Ji ini.

    Riuh ribuan konstituen Ka-Ji yang tumpah ruah di alun-alun Jombang Kota ini pun bergulir, saat Ka-Ji memasuki areal Alun-alun Kota Jombang ini. Diatas panggung, Khofifah dan Dewi seakan tanpa lelah menyambut ribuan konstituen Kaji ini yang sempat menunggu kehadiran Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini, yang sempat molor selama dua jam dari jadwal yang sudah ditetapkan itu.

    Dalam kesempatan tersebut, artis ibu kota Dewi Yull, yang ikut mengaampanyekan Khofifah Indar Parawansa ini, mengatakan bahwa pilihan harus tetap satu dengan disertai keyakinan pada 23 Juli mendatang agar masyarakat Jawa Timur memilih Kaji. "Ratu Jawa Timur tetap ibu Khofifah, biarpun sempat ada pencekalan, satu tekad tetap maju dan coblos nomor satu Ka-Ji Manteb," seru Dewi.

    Dewi Yull yang juga menyanyikan lagu Munajat Cinta dari The Rock untuk mengawali lagunya menyapa masyarakat Jombang, meski syairnya sedikit diubah.

    "Tuhan kirimkanlah kami, pemimpin yang baik hati, yang mencintai kami, ibu Khofifah," lantun Dewi Yull bersama-sama dengan Khofifah menyanyikan lagu tersebut.

    Senada dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC PPP Jombang, KH Sillahuddin Ashari, mengatakan bahwa, kedatangan Khofifah di Jombang yang sempat memunculkan berbagai ancaman, akhirnya bisa tercapai.

    “Alhamdulillah, Bu Khofifah bisa hadir di hadapan saudara-saudara sekalian, meski sempat di 'Dholimi',” teriak Gus Adi, panggilan akrabnya, di hadapan ribuan pendukung Ka-Ji, kemarin, dengan diiringi sahutan gemuruh ribuan ibu-ibu yang hadir dari pelosok-pelosok kecamatan di Jombang itu.

    Sementara Khofifah saat memberikan sambutan, mengiginkan semua warga Jombang berjuang bersama-sama untuk memenangkan Ka-Ji pada tanggal 23 juli mendatang. Dikatakan dia, masalah pengangguran di Jombang khususnya di Jatim selakaynya pula harus di sudahi.

    "Kalau masih ada penagguran, dan kemiskinan, kita harus berjuang bersama-sama, melakukan sebuah gerakan perubahan, agar masyarakat bisa tentram dan sejahtera bersama," kata Khofifah di atas panggung, sembari di sambut ribuan warga Jombang. "Kalau belum Ka-Ji, (plesetan Haji) tetap belum Manteb," gemuruh ribuan warga tersebut.

    Jombang terkenal dengan pertanian, karena sebagian besar masyarakat Jatim hidup dari sektor agraria ini. Begitu juga dengan pengangguran, perlu segera dientas dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan, seluas-luasnya.

    “Semuanya harus mempunyai kesempatan berkarya tanpa terkecuali. Bahkan saya berpikir, jika nanti saya terpilih, harus ada kesempatan bagi mereka yang muda baik dari mahasiswa agar menjadi Jubir gubernur, sehingga ada jembatan antara rakyat dan pimpinan,” katanya.(zen/ami)



    Jombang
    Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati mulai melakukan gerilya dengan melakukan mobilisasi massa secara besar-besaran, dihari pertama kampanye pilkada Jombang kemarin.
    Ketiga pasangan itu diantaranya, Nyono Suharli-Halim Iskandar (Nyono-Halim), Suharto-Mujib Mustain (Harum) dan Suyanto-Widjono (ToNo). Mereka melakukan kampanye di lokasi berbeda sesuai yang dietepkan KPUD setempat. Pasangan Harum hanya memanfaatkan road show (keliling) di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Tembelang, Ploso, Ngusikan, Kabuh, Plandaan, dan Megaluh. untuk pasangan ToNo memulai kampanyenya di wilayah Kecamatan Bareng.
    Sedangkan pasangan Nyono Suharli-Halim Iskandar (Nyono-Halim), melakukan kampanye massa secara terbuka di lapangan Watugaluh Diwek Jombang. Sekitar seribu orang memadati lapangan tersebut. ’’Jangan lupa coblos nomor satu, pasangan Nyono-Halim tanggal 23 juli mendatang," teriak salah satu tim kampanye.
    Dalam sambutannya, Halim berjanji akan menyejahterakan para petani dan berencana untuk membuat pabrik gula. Menyusul keluhan petani atas rendahnya rendemen di dua PG yang ada di Jombang. ’’Insya Allah jika kami nanti terpilih, pupuk menjadi murah, dan rendemen akan tinggi setelah pabrik gula baru kita bangun nanti," katanya Halim kepada salah satu massa pendukungnya yang dipersilahkan untuk naik ke panggung.
    Sementara pasangan Suyanto – Widjono Soeparno (ToNo) juga menggelar kampanye dengan bentuk serupa. Pasangan yang diusung partai tunggal PDIP itu juga melakukan silaturahim ke rumah-rumah warga. Secara terpisah, Suyanto dan Widjono berkeliling di sejumlah desa di Kecamatan Bareng dan Wonosalam, yang menjadi basis Suyanto.
    Puncak kampanye pasangan ToNo, mereka berkumpul di lapangan Desa Tebel Kecamatan Bareng, dengan menggelar pangungg terbuka. Kesempatan bertemu ribuan kadernya ini dimanfaatkan ToNo untuk menyampaikan beberapa janjinya. Salah satunya, perbaikan menyeluruh terhadap sejumlah program yang dijalankan dalam kurun waktu lima tahun lalu. ’’Kami akan teruskan program yang telah kami lakukan. Karena pernah menjabat sebagai bupati, saya tahu apa yang harus kami lakukan untuk Jombang yang lebih baik,’’ ujar Suyanto.
    Dalam kesempatan itu, Widjono juga sempat mempromosikan ketokohan Suyanto saat menjabat sebagai bupati periode 2003 – 2008 lalu. Berbekal jabatan Sekretaris Daerah (Sekdakab) yang pernah ia duduki sebelumnya, ia menjamin jika Suyanto layak untuk dipilih kembali menjadi orang nomor satu di Jombang dalam pilkada tanggal 23 Juli nanti. ’’Saya paling tahu beliau, dan alasan saya kenapa mau digandeng, karena Pak Yanto memiliki komitmen terhadap wong cilik,’’ ujar Widjono, adik kandung Gubernur Jawa Timur, Imam Oetomo itu.
    Berbeda dengan dua pasangan sebelumnya. Pasangan Soeharto Mudjib Mustain (Harum) lebih memilih untuk melakukan road show di wilayah utara Jombang, tanpa menggelar panggung terbuka. Sedikitnya lima mobil tim sukses mengiringi perjalanan Harum melintasi sejumlah jalur utama di enam kecamatan, yakni Kecamatan Tembelang, Ploso, Ngusikan, Kabuh, Plandaan, dan Megaluh.
    Dengan berbekal pengeras suara, Soeharto dan Mudjib mengajak warga untuk memenangkan pasangan yang diusung Partai Demokrat dan sepuluh partai gurem itu. Kampanye model ini dilakukan Harum hingga sore hari dan berakhir sekretariat tim pemenangan mereka di Kecamatan Jombang Kota (ZEN)

    MUJI TAK LOLOS

    PPP JOMBANG DUKUNG TONO


    Jombang-AWAS !!

    Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC) Jombang, akhirnya mendukung pasangan Drs.Suyanto-Widjono (ToNo), setelah gagal mengusung calonnya Hj. Munjidah sebagai calon bupati Jombang. Dukungan tersebut diberikan setelah dilakukan Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab) II, melalui voting tertulis oleh ketua PAC PPP Jombang, kemarin, Sabtu (05/07)

    “yang memilih pasangan yanto-wijono 17 orang, pasangan Harto-Mujib 3 orang dan kartu yang rusak sebanyak satu” ungkap anggota DPC PPP Jombang.

    kendati para PAC sudah mayoritas memilih untuk mendukung ToNo, namun belum ada kontrak secara politik pasalnya belum ada obrolan dari PPP bersama semua calon yang akan kita dukung,

    “kontrak politik dengan calon akan kita bicarakan setelah rapim, dan sebelum Rekomendasi diturunkan, kata H.Silahudin Asyari Ketua DPC PPP Jombang.

    Orang nomor satu dalam partai berlambang ka'bah tersebut juga mengharapkan calon yang didukung untuk dapat mengerti dan menjamin PPP hingga lima tahun kedepannya. “yang terpenting calon yang kita dukung tidak memusuhi kami” pintanya.

    Lebih lanjut gus adi mengatakan kalau PPP mendukung salah satu calon bukan berarti menjual partai, akan tetapi kita sebenarnya mendukung Pak Widjono, karena beliau orangnya dari birokrasi dan bukan dari partai, rata-rata semua calon berasal dari partai.

    “Secara otomatis partai kecil pendukung muji akan masuk mendukung ToNo” katanya.

    Sikap tegas yang diambil PPP untuk mendukung incumbent, disayangkan oleh Baskoro ketua PKPI Jombang, pasalnya partai non parlemen pendukung muji merasa diombang-ambing.

    “yang jelas kita sangat kecewa dengan sikap PPP, karena memberikan suaranya pada calon lain, tapi kita menunggu perkembangan politik berikutnya” ungkapnya.

    Sementara itu, dalam rapim PPP ini tidak dihadiri oleh Munjidah Wahab yang gagal mencalonkan, sekaligus kader PPP. “bu munjidah sedang dalam perjalanan dari surabaya menuju lokasi” imbuh gus adi. Hingga acara berakhir peremuan yang juga ketua muslimat tidak tampak dilokasi rapim.

    Acara yang di tempatkan di Nuansa Alam Tunggorono tersebut dihadiri seluruh PAC PPP Jombang, DPW PPP Jawatimur serta Cawabup Widjono dan cawabup Mujib Mustain. Kedua Cawabup yang datang mengatakan hanya memenuhi undangan dari PPP, “kalau saya didukung, kami ke depannya akan respect pada PPP, kata mujib yang datang setelah Wijdono. Untuk menentukan tentang kontrak politik itu bukan wewenang saya, Pak Harto nanti yang akan memutuskan, pungkas gus mujib panggilan akrabnya. (zen)


    POPULARITAS SBY JATUH 20%

    JAKARTA
    Kenaikan harga BBM hingga 20 persen menyebabkan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jatuh. Bahkan, rating SBY kini berada di bawah mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, rival utamanya yang juga Ketua Umum DPP PDIP.
    Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer, popularitas SBY jatuh hingga 20 persen pasca kebijakannya menaikkan harga BBM, akhir 24 Mei 2008 lalu.
    Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, popularitas SBY kini terpuruk ke angka 20,7 persen. Hasil survei yang diumumkan Minggu (29/6) menunjukkan, popularitas SBY berada di bawah Megawati yang mendapat rating 30,4 persen. Padahal, per Desember 2007 lalu, popularitas SBY masih berada di puncak dengan 49,5 persen. Ini untuk kali pertama popularitas SBY terpuruk di bawah Megawati sejak Pilpres 2004 lalu.
    Merosotnya popularitas ini membuat SBY dan pendukungnya memikul pekerjaan mahaberat untuk mendongkrak kembali ratingnya ke level teratas menjelang pesta politik Pemilu 2009 dan Pilpres 2009.
    "Bagi saya, waktu 6 bulan sangat berat untuk recovery. Ini pekerjaan mahaberat Presiden SBY. Recovery mungkin bisa dilakukan. Tapi, apakah bisa terlaksana tahun 2008, walahua'lam," tegas Direktur Indo Barometer, M Qodari, kepada detikcom, Senin (30/6).
    Menurut Qodari, menaikkan popularitas SBY sangat tergantung pada banyak hal. "Tergantung pula pada kondisi ekonomi dunia dan harga minyak dunia. Harga minyak dunia akan naik terus," ujar Qodari. Selain itu, lanjut Qodari, popularitas SBY juga sangat tergantung pada harga pangan dunia. Dan, harga pangan dunia meningkat tanpa atau ada kenaikan BBM, baik untuk konsumsi maupun energi alternatif.
    “Jadi, (popularitas SBY) tergantung pada program pemerintah menangani dampak-dampak kenaikan BBM. Bantuan langsung tunai (BLT) saja, tidak cukup menutupi kesulitan kenaikan BBM. Harus ada implementasi program tambahan di luar BLT, seperti meningkatkan penciptaan lapangan kerja untuk memulihkan tingkat kepercayaan," jelas Qodari.
    Qodari menilai, komunikasi politik SBY dalam mensosialisasikan kenaikan harga BBM juga masih kurang. "Semua alasan ditolak masyarakat, termasuk dalih yang populis yakni membantu rakyat miskin. Jadi, komunikasi perlu ditambah lagi," katanya.
    Qodari mengingatkan, saat dua kali menaikkan harga BBM di 2005, Maret dan Oktober, popularitas SBY juga langsung turun. Namun, turunnya popularitas saat ini hanya berkisar 4 persen. Berbeda dengan sekarang, yang turun tujuh kali lipat yakni 20 persen.
    "Mayoritas publik tidak puas terhadap kinerja pemerintahan SBY dan cenderung memilih Megawati saat disodori nama Capres periode 2009-2014, yakni sebesar 38,2 persen,” katanya seraya menyebut popularitas Sri Sultan HB X berada di urutan ketiga dengan 10,2 persen. Kalah popularitas, berarti SBY kalah pesona dengan Megawati, mantan seterunya di Pilpres 2004 lalu yang kini rajin mengunjungi rakyat di berbagai daerah. Jebloknya pesona pasca kenaikan harga BBM ini sudah diperkirakan akan terjadi sebelumnya.
    "Sebenarnya, ini sudah kita perkirakan dan sudah pula diantisipasi. Setelah ada kenaikan BBM, (popularitas) pasti turun, tapi tiga bulan lagi akan naik," kata Jubir Kepresidenan, Andi Mallarangeng, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin kemarin.
    Dijelaskan Andi, hal serupa juga terjadi pada kenaikan BBM 2005 (naik hingga 125 persen pada 1 Oktober 2005). Berbagai survei yang ada menyebut popularitas SBY akan terjun bebas akibat kebijakan tersebut. Tapi, hasil survei yang digelar tiga bulan kemudian, menunjukkan situasinya telah berbalik 180 derajat.
    Fluktuasi popularitas seorang pemimpin ada trend dan siklusnya. Karena itu, Andi yakin, sebenarnya para penyelenggara survei - siapa pun itu, sepenuhnya sadar bahwa seorang pemimpin harus berani mengorbankan popularitas demi selamatkan bangsa dan negara. "Penyelenggara survei itu pasti tahu bahwa pemimpin harus berani ambil keputusan demi perekonomian bangsa meski itu mengorbankan popularitasnya," jelasnya.
    Andi menolak mengomentari lembaga survei Indo Barometer. Bagi dia, maraknya jajak pendapat atas kinerja pemerintahan dengan berbagai macam metode penelitian yang dipakai, pemilihan sample dan error-nya merupakan fenomena lazim dalam iklim demokrasi.
    "Tentu susah kalau kita komentari satu demi satu survei. Kita ikuti saja survei yang ilmiah dan non-profit, dari situ kita bisa melihat trennya ke mana," imbuhnya. Hal senada juga dilontarkan Max Hupacua, salah seorang petinggi Partai Demokrat, parpol yang jadi pendukung utama SBY. Dia yakin popularitas SBY akan pulih dalam 3 bulan ke depan.
    Sementara, Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR, Syarif Hasan, sangat yakin kalau popularitas SBY akan pulih dalam tempo 6 bulan, setelah adanya recovery. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari hasil survei Indo Barometer itu. Bagi kami, itu (hasil survei) bukan satu-satunya yang dijadikan barometer, apalagi kami sudah memprediksi jauh sebelumnya,” kata dia.
    “Kita lihat saja nanti dalam waktu enam bulan ke depan, meski kami menganggap, hasil survei itu adalah bagian dari konsekuensi atas sikap yang dilakukan pemerintahan sekarang ini," lanjut Syarif Hasan.
    Lain lagi pengakuan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Achmad Mubarok. Menurut dia, hasil survei Indo Barometer itu harus disikapi dengan penuh kesabaran. "Kami anggap, hasil itu (popularitas SBY jatuh) sebagai sesuatu yang wajar. Kita sikapi dengan bersabar, tidak perlu reaktif. Popularitas Pak SBY itu ibarat gelombang laut, kadang naik, kadang pula turun," katanya.
    Mubarok menilai, menurunnya popularitas berdasar survei terkini Indo Barometer itu tak lain karena SBY lebih bersikap memilih menyelamatkan bangsa, berani tidak popular, sehingga berani menaikkan harga BBM. Namun, Mubarok berani menjamin, belum tentu yang kini sedang berada di atas (Megawati) akan berada di atas terus.
    "Kami yakin, yang kini sedang berada di atas tak ada jaminan akan terus di atas. Sekarang kita memang sedang berada di bawah. Tapi, ada saatnya nanti kita akan kembali ke atas lagi," tukas Mubarok.
    Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB) menilai hasil survei ini bisa menjadi acuan baginya, apakah akan mendukung SBY atau tidak untuk dicalonkan kembali sebagai Capres 2009. Sekjen DPP PPP, Irgan Chairul Mahfiz mengungkapkan, partainya belum terlalu serius memikirkan siapa yang akan diusung sebagai capres di 2009.
    "Hasil survei itu, tentu menjadi pertimbangan. Akan tetapi, saat ini kami belum bisa memutuskan apakah akan mengusung SBY sebagai Capres atau tidak. Kami ingin berkonsentrasi terlebih dulu pada persiapan Pemilu Legislatif. Survei terhadap Pak SBY, lebih baik kita biarkan dulu, sambil mempertimbangkan secara masak," jelas Irgan Chaerul dilansir KCM kemarin.
    Ketua DPP PBB yang tak lain adik kandung mantan Mensesneg, Yusril Ihza Mahendra, juga senada. Menurut dia, PBB tentu akan mempertimbangkan pula terkait fatsoen politik yang dilakukan duet Presiden SBY-JK yang telah melengserkan kakak kandungnya sebagai Mensesneg.

    GUS DUR OPTIMIS

    GUGATAN MA MENANG

    “saya kan dulu sudah dua kali menang di MA melawan Matori abdul jalil dan alwi shihab, jadi ya pasti menang juga kali ini”


    Jombang-AWAS !!
    Kendati Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (12/6) telah memutuskan untuk memenangkan sebagian gugatan Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, akan tetapi KH.Abdurahman Wahid tetap naik banding dan meminta Mahkamah Agung menjatuhkan sanksi pada hakim Pengadilam Negeri jakarta selatan yang dinilai salah memberikan putusan dalam kasus gugatan PKB kubu Muhaimin Iskandar. “saya pasti menang dalam gugatan di MA nanti” katanya saat ditemui pada acara Haul KH. Bisri Syansuri Denanyar Jombang.

    Keoptimisannya gusdur dalam memenangkan gugatan di MA pasalnya merasa yang pantas untuk memimpin PKB dan syah secara hukum “ saya kan dulu sudah dua kali menang di MA melawan Matori abdul jalil dan alwi shihab, jadi ya pasti menang juga kali ini” ujarnya dengan nada optimis menang.

    Dari kekalahan PKB kubu gusdur di pengadilan juga berdampak pada daerah jombang, pasalnya KPUD Jombang tidak meloloskan pasangan Mundjidah-Iksan (MUJI), dalami pesta demokrasi pilkada jombang pada 23 Juli 2008 mendatang, “itu nanti saja, menunggu putusan MA dulu” kata gusdur dengan singkat.

    Hal tersebut juga dialami Calon Gubernur (Cagub) jawatimur pasangan Achsan (Ahcmadi-Suhartono) yang juga berangkat dari PKB, membuat presentase suaranya paling akhir akibat konflik internal yang berlarut “kita masih pembenahan internal partai”, ungkap Achmadi. Orang yang pernah nomor satu di mojokerto ini juga mengatakan dalam kampanye nanti dirinya akan terjun kebawah secara langsung kepada masyarakat untuk menggaet dukungan masyarakat, “program kita dalam kampanye lebih banyak baksos, untuk dapat menyapa masyarakat secara langsung”, ujarnya sembari berjalan menuju arah mobilnya.

    Sementara itu, dalam acara Haul Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang tidak di hadiri oleh Halim Iskandar yang kediamannya masih satu lokasi dengan acara tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan ketidak hadirannya. “saya tidak tahu kenapa Pak halim tidak hadir, mungkin beliau sibuk, kan calon bupati”, ujar salah satu panitia. (zen)

    M.Al-Amin berjabat tangan dengan minan rohman pokja pencalonan KPUD sebelum memulai dialog di depan pintu masuk KPUD


    Jombang- AWAS !!
    Sedikitnya 24 ormas dan orpol se-Jombang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Transparan menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut penundaan pilkada jombang, kemarin, Kamis (03/06). aksi yang di mulai sekitar pukul 14.00 siang. Dengan menggelar orasi secara bergantian, pengunjuk rasa meneriakkan kata-kata kekecewaan terhadap kinerja KPUD Kabupaten Jombang.
    "Kami memohon agar tahapan pilkada Kabupaten Jombang ditunda karena penetapan pasangan calon bupati/wakil bupati oleh KPUD cacat hukum," teriak Amin koordinator Aksi
    Dalam orasinya, Amin, menyampaikan pilkada Bupati Jombang yang akan dilaksanakan tanggal 23 juli mendatang, harus secepatnya di tunda. karena, dengan diberlakukannnya ketetapan mengenai pasangan calon yang telah diputuskan KPUD, sesungguhnya calon yang menang nanti tidak akan bisa dilantik.
    “Sesuai PP No 6 tahun 2005 Pasal 42 ayat 2 huruf j dan k, serta pasal 111, semua pasangan calon yang telah ditetapkan KPUD, tidak ada yang memenuhi syarat, termasuk juga incumbent,” tegas gus amin panggilan akrabnya.
    Selain itu, masih lanjut Amin bahwa berita acara pengumuman KPU Nomor ; 270/446KPU/2008, yang telah dikeluarkan KPU Kabupaten Jombang, tentang penetapan pasangan cabup dan cawabup, tidak bisa dipertanggung jawabkan. sebab, banyak angka prosentase suara masing-masing partai yang penjumlahannya tidak tepat.
    “Masak PKB caretaker (versi Gus Dur) dan PKB Versi Muhaimin, tetap ditulis dengan angka yang sama yakni 30.15%. Ini kan kecerobohan KPUD, terlebih surat tersebut dijadikan sebagai dasar penetapan dengan alasan salah ketik, ini kan lucu,” sambungnya.
    Amin juga menjelaskan selain pasangan bupati yang terpilih nanti terlahir dari produk hukum yang cacat. Banyak alasan mengapa pelaksanaan Pilkada Jombang harus tetap ditunda dan tidak dilaksanakan pada tanggal 23 juli 2008.
    “Sebab, kinerja KPU Kabupaten Jombang dan Panwas Pilkada Jombang tidak pernah becus dan terkesan asal-asalan menyelenggarakan momentum demokrasi di kota santri ini,” kata amin dengan nada kecewa.
    Sempat diketahui bila dalam pelaksanaan pilkada ini tidak di tunda maka AMT juga mengancam akan melakukan huru hara untuk menggagalkan pilkada 23 juli mendatang.
    “Hanya ada dua jalan untuk menggagalkan pelaksanaan pilkada, yakni dengan jalan huru-hara dan bencana alam. Jadi cara yang kita tempuh adalah dengan terus melakukan demonstrasi secara besar-besaran, sampai di kabulkannya penundaaan itu,” tandas Amin.
    Massa pendemo yang hampir empat jam berada didepan kantor KPUD jombang, akhirnya ditemui oleh Minan Rohman Pokja pencalonan dan melakukan dialog bersama, Dalam kesempatan tersebut, Minan tetap kukuh akan melaksanakan pilkada sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. “prinsipnya keyakinan kami sudah melakukan aturan sesuai dengan prosedur yang ada” katanya. Disaat menemui pendemo, Minan enggan menjawab lontaran-lontaran yang dilayangkan pengunjuk rasa.
    Melihat jawaban yang kurang memuaskan, pendemo berencana akan tetap bertahan hingga ada kejelasan dari KPUD terhadap tuntutannya.
    “kami akan tetap bertahan disini, sampai pihak KPUD menjawab pertanyaan kita,” pungkas Amin, yang rencananya akanl menginap di depan gerbang KPUD. (zen)

    PNS KECEWA GARA-GARA
    SUBSIDI KREDIT DIBATALKAN

    "Kalau tahu begini, terus buat apa mengambil kredit sepeda motor yang harganya sama dengan di umum, sementara BPKB atas nama Bupati Bojonegoro, "

    Bojonegoro
    Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan I dan II di jajaran Pemkab Bojonegoro Jawa Timur sebagian besar harus merasakan kekecewaannya tentang pembatalan subsidi kredit sepeda motor sebesar Rp2 juta dari APBD Tk II. Pasalnya, pembatalan tersebut dilakukan secara sepihak karena ketika pengambilan kredit sepeda motor pada tahun 2003 lalu, mereka menandatangani memperoleh subsidi per sepeda motor Rp2 juta. "Kalau tahu begini, terus buat apa mengambil kredit sepeda motor yang harganya sama dengan di umum, sementara BPKB atas nama Bupati Bojonegoro, " kata Rudju staf Dinas Infokom yang mengalami kekecewaan.

    Sebelumnya Pemkab Bojonegoro melalui suratnya yang ditujukan kepada Dinas dan Instansi di jajarannya melaporkan sebanyak 500 PNS yang mengambil kredit sepeda motor diwajibkan membayar Rp2 juta ke Dispenda, kalau ingin membalik namakan sepeda motor itu. Selama tidak membayar Rp2 juta, sepeda motor kreditan yang sudah lunas sejak Juni ini, atas namanya tetap Bupati Bojonegoro. Alasan pembatalan tersebut seperti disampaikan Sekkab Bambang Santoso, dari tinjauan hukum subsidi kredit Rp 2 juta masuk kategori tidak pidana.
    Rudju juga mengatakan meskipun kebijakkan subsidi dibatalkan, sepeda motor kreditannya tersebut tetap akan dibiarkan atas nama Bupati Bojonegoro. Dengan alasan baginya membayar Rp2 juta dianggap berat, karena dirinya hanya PNS golongan II dengan gaji sekitar Rp1 juta per bulan.

    Kekecewaan yang dialami para PNS itu, karena kenyataan kreditan sepeda motor itu, tidak sesuai dengan janji awal bahwa 500 PNS yang telah mengambil sepeda motor secara kredit mendapatkan subsidi per PNS sebesar Rp2 juta. Sementara itu dikonfirmasi Secara terpisah Sekkab Bojonegoro, Bambang Santoso enggan menanggapi kekecewaan PNS yang mengambil sepeda motor kreditas atas dibatalkannya subsidi Rp2 juta itu."Lebih baik saya diam agar tidak menjadi polemik, " katanya. (zen/antara)

    PARTAI GOLKAR PERLU DIAUDIT

    "Sebenarnya orang perlu mengaudit kembali kader-kader Partai Golkar. Seharusnya dalam transisi demokrasi, kewajiban mengaudit Partai Golkar ini perlu dilakukan. Di era Gus Dur ini pernah akan dilakukan, tapi gagal,"
    Jakarta
    Fenomena penangkapan 2 anggota DPR dari Partai Golkar dan 3 anggota DPR yang semuanya lahir dari rahim Golkar membuktikan partai berlambang beringin itu sedang menuju kebangkrutan. Saatnya rakyat menuntut audit Partai Golkar.

    "Kasus-kasus alumni Golkar ini merupakan fase kebangkrutan Golkar, menuju kebangkrutan legitimasi Partai Golkar," ujar staf pengajar sosiologi politik Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, Selasa (1/7/2008).

    Partai berlambang beringin itu merupakan salah satu penopang rezim Orde Baru yang dominan dan hegemonik. Namun, setelah reformasi bergulir, tak pernah ada audit mengenai peranan Golkar yang seharusnya bertanggung jawab atas birokrasi dan pemerintahan yang korup.

    "Sebenarnya orang perlu mengaudit kembali kader-kader Partai Golkar. Seharusnya dalam transisi demokrasi, kewajiban mengaudit Partai Golkar ini perlu dilakukan. Di era Gus Dur ini pernah akan dilakukan, tapi gagal," jelas Arie Sudjito yang akrab dipanggil Jito itu.

    Hal lain adalah merebaknya praktek korup politisi-politisi ini membuktikan ada yang salah dalam rekrutmen politik di partai-partai besar seperti Golkar. Rekrutmen politik didasari oleh faktor ekonomi.

    "Ini menjadi fenomena yang menarik. Ini menunjukkan partai-partai besar itu keropos," jelas Jito yang sedang menulis disertasi mengenai 3 partai, Partai Komunis Indonesia (PKI), Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

    "Modus rekrutmen politik yang buruk bukan saja di Golkar. Modus yang mengandalkan ekonomi, juga dilakukan partai-partai lain," jelasnya.

    Sehingga, Jito menawarkan, momen penangkapan 5 anggota DPR itu harus dipakai sebagai cara membangkitkan memori kolektif bangsa mengenai kekuasaan Orde Baru yang korup.

    "Saatnya sekarang, menjelang Pemilu 2009, rakyat diingatkan memori kolektif kekuasaan yang dominatif dan hegemonik. Saatnya rakyat punya kesadaran baru untuk tidak terjebak pada penampilan partai semata," pungkasnya.


Top