PILGUB JATIM BAKAL DUA PUTARAN

Jatim
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim bakal berlangsung dua putaran. Berdasarkan hasil perhitungan cepat sejumlah lembaga survei atas hasil coblosan kemarin, dari lima pasangan calon tidak ada yang meraih suara di atas 30%.
Pasangan nomor urut 1 yang diusung PPP koalisi 11 partai nonparlemen Khofifah Indarparawansa-Mudjiono (Kaji) bersama pasangan nomor urut 5  Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) yang didukung PAN, Partai Demokrat, dan PKS akan maju ke putaran kedua. Dua pasangan itu meraih suara terbanyak.
Sesuai UU No 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 107 huruf 1 dan 2, jika tidak ada pasangan calon yang memperoleh 30% lebih suara sah, maka harus dilakukan pilkada putaran kedua yang diikuti dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak. Data Lembaga Survei Indonesia (LSI) pimpinan Syaiful Mudjani menyebutkan, dari 98,5% sampel TPS, pasangan Karsa mendapat suara.
terbanyak 27,07%, disusul Kaji yang meraih 25,36%. Sementara pasangan nomor urut 2 dari PDI-P Soetjipto-Ridwan Hisjam (SR) 20,85%, Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam) yang diusung Partai Golkar meraih 18,82%, dan Achmady-Suhartono (Achsan) yang diusung PKB menduduki juru kunci dengan 7,87% suara.
Peneliti LSI Adang Kamil kepada wartawan menyatakan, Soekarwo-Gus Ipul menguasai Madura dan Tapal Kuda. Khofifah menguasai pantai utara dan kawasan Pendalungan di Jatim.
”Pakde Karwo unggul di Madura, Pasuruan hingga Banyuwangi (Tapal Kuda). Sementara di Surabaya, Sidoarjo, Malang, Mojokerto, dan Jombang, Pakde Karwo dan Bu Khofifah bersaing ketat,” ungkapnya.
Untuk kawasan Mataraman, zona politik yang kental dipengaruhi budaya Jawa ini dikuasai Soenarjo-Ali Maschan Moesa dan Soetjipto-Ridwan Hisjam. ”Yang menarik adalah kemajuan suara Soetjipto-Ridwan Hisjam. Sebagian basis Partai Golkar di kawasan Mataraman lari ke Soetjipto-Ridwan Hisjam.”
Hasil penghitungan cepat Kompas dan SCTV juga menunjukkan tak ada duet cagub-cawagub yang meraih lebih 30% suara. Duet Kaji mendapat 25,25%, SR 22,19%, Salam dengan 19,44%, Achsan 7,54%, dan Karsa 25,54%.
Sementara itu, hasil penghitungan cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menunjukkan, duet Kaji mendapat 24,83%, SR 21,27%, Salam 19,57%, Achsan 7,79%, dan Karsa 26,58%.
Sementara itu hasil penghitungan cepat Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskabtis) menyebutkan, Pilgub Jatim hanya berlangsung satu kali putaran, karena pasangan Karsa unggul dengan angka dukungan 31,34%.
Merujuk hasil penghitungan cepat Puskabtis, duet Kaji mendapat 26,16%, SR 17,95%, Salam 17,80, dan Achsan 6,78%. ”Pilgub Jatim ini hanya satu putaran karena duet Soekarwo-Gus Ipul telah melampaui angka 30%,” kata Direktur Eksekutif Puskabtis, Husin Yazid kepada wartawan.
Pertarungan Pilgub Jatim menunjukkan kerasnya kompetisi politik antarkandidat, terutama antara duet Khofifah-Mudjiono versus Soekarwo-Gus Ipul. ”Semuanya menunggu hasil penghitungan suara manual KPU Jatim. Semoga ada peningkatan suara saya dan Gus Ipul,” kata Soekarwo kepada wartawan. Gus Ipul tampak tawakal dan menerima hasil apapun Pilgub Jatim. ”Saya tidak gelisah, hanya lelah. Semuanya saya kembalikan kepada Allah SWT. Saya tawakal, Mas,” katanya.
Keponakan Gus Dur itu juga mengibaratkan laga politik Pilgub Jatim seperti pertandingan sepak bola, yang mana untuk saat ini hasilnya diketahui draw. Dengan hasil ini, Soekarwo menegaskan siap masuk ke gelanggang putaran kedua. Diperkirakan putaran kedua pesta demokrasi tingkat regional Jatim itu digelar paling lama 2 bulan setelah digelar Pilgub 23 Juli 2008. ”Tapi, semuanya menunggu hasil penghitungan manual,” kata anggota KPU Jatim, M Nabil.
Khofifah yang menempati ranking kedua juga menyatakan siap menggerakkan mesin politiknya memasuki putaran kedua. Dia akan lebih menyolidkan barisan pendukungnya. Sejumlah manuver kampanye hitam yang dilayangkan pihak lain terhadap dirinya, kata Khofifah, sangat mengganggu pundi-pundi suaranya.
”Kami sudah berjuang maksimal. Tapi dampak dari black campaign berupa poster bernuansa SARA benar-benar terasa. Suara kami di kantong-kantong seperti Situbondo, Bondowoso, dan Madura kalah total,” ujarnya.(SM/ANTARA)


No comments:

Write a Comment


Top