Reporter : Yusuf Wibisono
     


    Jombang (beritajatim.com) - Lantunan salawat nabi langsung menggema begitu Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) beserta rombongan memasuki Ponpes Tebuireng dalam rangka menghadiri puncak haul KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Orang nomor satu di Indonesia itu didampingi sang istri, Ny Ani Yudhoyono.

    Mengetahui presiden memasuki lokasi haul, ribuan hadirin sontak berdiri. Mereka ingin melihat secara langsung presiden yang sudah mempimpun dua periode. SBY datang dengan dibalut pakaian serba putih, begitu juga dengan sang istri. Nampak hadir dalam rombongan SBY, sejumlah menteri KIB (Kabinet Indonesia Bersatu) jilid II. Diantaranya, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menpora Roy Suryo, Menpera Djan Farid, serta Menteri Perindustria MS Hidayat.

    Selain itu juga hadir Kapolri Jenderal Sutarman, Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Kemudian Gubernur Jatim Soekarwo beserta wakilnya Saifullah Yusuf. Sedangkan sejumlah kiai sepuh juga terlihat di bangku hadirin paling depan, yakni KH Maimun Zubair dari Ponpes Sarang Rebang Jateng, KH Abdul Aziz Mansyur dari Ponpes Pacul Gowang, serta beberapa kiai lainnya.

    Dalam acara haul tersebut, Presiden SBY duduk di barisan paling depan bersama sang istri. Disampig presiden, nampak pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid, kemudian Hj Lily Chadijah Wahid, Hj Sinta Nuriyah Wahid. Seluruh hadirin tersebut nampak khidmat membaca yasin dan tahlil di depan pusara Gus Dur.

    Kehadiran presiden SBY ke Tebuireng menjadi magnet tersendiri bagi warga Jombang. Mereka terlihat tumpah ruah memadati Pondok Tebuireng. Di sepanjang jalan menuju Tebuireng, warga juga berderet di pinggir jalan guna melambaikan tangan menyambut kedatangan sang presiden.

    Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, salah satu warga yang datang ke Tebuireng mengatakan, ia berangkat dari rumah bersama 25 orang. Tujuannya, untuk ikut membacakan yasin dan tahlil dalam rangka haul Gus Dur ke-4. Menurut Gus Dimas, tokoh pluralis tersebut jasanya sangat besar dalam membangun demokrasi di Indonesia.

    "Sebagai warga Jombang, saya sangat berterima kasih kepada Pak SBY yang meluangkan waktu ke Kota Santri guna menghadiri haul ke-4 Gus Dur," kata Gus Dimas yang juga Ketua IPSNU (Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa Kecamatan Gudo, Jombang. [suf/kun]

    Jombang (beritajatim.com) - Malam pergantian tahun di Jombang bakal meriah. Betapa tidak, selain panggung musik, atraksi seni barongsai dan pentas kesenian ludruk ikut beraksi dalam menyambut tahun 2014.

    Sedikitnya, ada enam titik yang dijadikan tempat berkumpulnya massa di sepanjang Jalan Gus Dur dan Jalan Wahid Hasyim. Karena itu pula, sejak pukul 18.00 WIB, jalan protokol tersebut ditutup dan dikemas dalam 'car freeday night'. Lebih meriah lagi, perayaan malam tahun baru itu juga dipoles dengan pesta kembang api dan penampilan sejumlak komunitas. Semisal, komunitas penggermar reptil Jombang alias Ricoper.

    "Sebanyak enam panggung di Jalan Wahid Hasyim. Kemudian di Jalan Gus Dur ada pentas ludruk, tepatnya di depan kantor pegadaian. Sedangkan di perempatan taman Kebonrojo, ada atraksi seni barongsai," kata Jalaluddin, salah satu panitia yang tergabung dalam FKH (Forum Komunitas Hijau), Selasa (31/12/2013).

    Dia menjelaskan, panggung hiburan malam tahun baru mulai dari Bundaran Ringin Contong hingga Taman Kebonrojo. Rinciannya, di perempatan Kebonrojo ada seni barongsai. Kemudian di depan kantor PWI digelar aksi komunitas hijau yang menampilkan band lokal, komunitas parkour gen, BMX Focuz Flat and Street, serta komunitas penghobi reptil.

    Sedangkan di depan BRI, depan kantor DPRD, depan Bank Jatim, serta Bank Jatim menyuguhkan penampilan musik dari dangdut hingga band-band anak muda. "Terakhir di depan Makodim 0814 ada nonton bareng (nobar) film," pungkas Jalaluddin. [suf/ted]

    Reporter : Yusuf Wibisono
    Jombang (beritajatim.com) - Kepolisian Resort Jombang membekuk seorang penyiar radio bernama Benny Arifin (51), warga Dusun/Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, usai menggelar pesta sabu-sabu (SS) di rumah temannya.

    Selain Benny, petugas juga meringkus Ilham Yunanto alias Weci (30), warga Perum Pondok Indah, Tunggorono yang juga ikut pesta barang haram
    tersebut. Dari tangan keduanya, petugas memperoleh barang bukti seperangkat alat hisap, 1 pipet yang diduga terdapat sisa sabu, 1 korek api, dan sebuah HP yang digunakan sebagai sarana transaksi mendapatkan sabu-sabu.

    "Penangkapan keduanya kita lakukan kemarin sekitar pukul 09.00 WIB di Dusun Dayu, Desa Tunggorono. Kedua tersangka langsung kita jebloskan dalam sel tahanan," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP
    Sugeng Widodo, Senin (30/12/2013).

    Widodo mengungkapkan, penangkapan dua tersangka itu berawal dari informasi masyarakat. Selanjutnya, korps berseragam cokelat melakukan
    penyelidikan guna memastikan kabar tersebut. Saat melakukan penyelidikan, petugas kembali mendapat informasi kalau tersangka sedang mengggelar pesta sabu di rumah temannya.

    Petugas pun segera bergerak menuju lokasi yang dimaksud untuk melakukan penggrebekan. Namun, sebelum tiba di lokasi, petugas melihat Benny dan Weci tengah melintas di kawasan Jl Mayjend Sungkono, Dusun Dayu. karena curiga, petugas langsung menyergapnya.

    Kontan saja, kedua tersangka kaget. Saat digeledah, petugas menemukan sejumlah barang bukti. Tanpa banyak kata, dua tersangka digelandang ke mapolres untuk penyidikan lebih lanjut.

    Dari pengakuan keduanya, petugas pun mendapatkan nama tersangka lain yang merupakan teman nyabu kedua tersangka, yakni Ragil Bianto alias Gepeng (34), warga Perum Pondok Indah, Tunggorono.

    Sekitar pukul 11.00, petugas langsung menggrebek rumahnya yang dijadikan tempat ketiganya pesta sabu.  Ketika digeledah, petugas mendapatkan barang bukti berupa 1 pipet isi sisa sabu, 1 klip plastik kecil isi sabu seberat 0,42 gram dan 2 korek gas.

    Gepeng juga tak bisa mengelak dan pasrah ketika dibekuk polisi. "Kami terus melakukan pemeriksaan guna mengungkap pemasok sabu di Jombang," pungkas Widodo. [suf/ted]


Top