Powered by Blogger.
Blog Archive
-
▼
2014
(233)
-
▼
January
(31)
- Kepala Kantor Pertanahan Jombang Diperiksa Kejaksaan
- Gus Solah Lepas Ribuan Peserta Napak Tilas Resolus...
- Tuntut Kades Mundur Balai Desa Kedungturi Gudo Dig...
- Jual Miras di Acara Dangdut, Kasri Ditangkap Polis...
- Dua Gadis ABG Jombang Pesta Cukrik dengan 3 Pemuda
- Gadis Ingusan Jombang Digilir 2 'Buaya Darat' di T...
- Satpol PP Jombang Hentikan Pembangunan Super Marke...
- Mutasi 166 Pejabat Jombang Bernuansa Balas Dendam ...
- Beli Perhiasan di Pasar Citra Niaga Jombang, Rp 4 ...
- Pelajar di Jombang Konsumsi Pil Koplo
- Gelapkan Tanah Kas Desa, Kades di Bareng Jombang J...
- Ngecer Togel, Warga Tionghoa Ditangkap Polisi Jombang
- Bandit Jalanan Asal Mojowarno Digebuki Massa di Ngoro
- Jual Bakso 'Rasa' Togel, Sunarman Ditangkap Polisi...
- Dukun Pengganda Uang Dibekuk, 5 Jimat Disita
- Parkir RSUD Jombang Kemasukan Maling, 1 Motor Hilang
- Menantu Jadi Tersangka, Ini Komentar Wabup Jombang
- Menantu Wabup Jombang Jadi Tersangka Kasus Tabrak ...
- Lantunan Salawat Sambut Kedatangan SBY di Tebuiren...
- Aktivis Jombang Demo Tolak Kedatangan SBY Dua Pans...
- Ludruk dan Barongsai Meriahkan Tahun Baru di Jombang
- Penyiar Radio dari Tunggorono Jombang Dibekuk Poli...
- Puncak Haul Gus Dur, Ansor Jombang Terjunkan Densu...
- Bus Sugeng Rayahu Trauma Lewat Perak Jombang
- Tewaskan Warga di Jombang, Bus Sugeng Rahayu Dibak...
- Penghujung Tahun, Dai Cilik Jombang Kawinkan Dua G...
- Seribu Lilin untuk Gus Dur dari Klenteng Jombang
- Warga Jombang Tertembak saat Natal, Briptu S Dinil...
- Warga Mojowarno Jombang Tewas Tertembak saat Rayak...
- Diguyur Hujan, Ruangan MAN Keboan Ngusikan Jombang...
- Ingin Jadi Anggota Dewan, Caleg Dibekali Wirid
-
▼
January
(31)
Contributors
Tebuireng »
»
Aktivis Jombang Demo Tolak Kedatangan SBY Dua Panser Siaga
Aktivis Jombang Demo Tolak Kedatangan SBY Dua Panser Siaga
Posted by Muhammad Habib on Friday, January 24, 2014 |
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Rencana kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Ponpes Tebuireng Jombang dalam rangka puncak haul ke-4 Gus Dur, Jumat (3/1/2014) lusa mendapat penolakan dari sejumlah elemen mahasiswa setempat.
Sejumlah elemen mahasiswa yang melakukan penolakan yaitu HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), serta KMJ (Komunitas Mahasiswa Jombang).
Tiga elemen mahasiswa tersebut menggelar aksi turun jalan di depan kampus Undar, Rabu (1/1/2014). Mahasiswa menilai, kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu hanya untuk pencitraan belaka. "Kedatangan SBY ke Jombang hanya untuk pencitraan. Oleh karena itu kami menolak dengan tegas," kata salah satu aktivis dalam orasinya.
Selain melakukan orasi secara bergantian, dalam aksi tersebut mereka juga membentangkan poster dan spanduk bernada hujatan. Bukan itu saja, mahasiswa juga membakar ban bekas di jalan raya sebagai bentuk protes. Akibatnya, jalan KH Abdurrahman Wahid yang ada di depan Undar padat merayap.
Muslih, salah satu mahasiswa mengatakan, selama 10 tahun kepemimpinan SBY tidak ada kemajuan yang signifikan. Dengan kata lain, kabinet yang dibentuk oleh SBY selama dua periode cenderung gagal. "SBY hanya sibuk memoles citra, sedangkan kebijakan pro rakyat tidak pernah dilaksanakan," ungkapnya.
Mahasiswa berencana terus menggelar aksi penolakan SBY itu hingga puncak haul Gus Dur. Meski tidak terjadi kericuhan, demo mahasiswa itu mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian. [suf/ted]
Jombang (beritajatim.com) - Rencana kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Ponpes Tebuireng Jombang dalam rangka puncak haul ke-4 Gus Dur, Jumat (3/1/2014) lusa mendapat penolakan dari sejumlah elemen mahasiswa setempat.
Sejumlah elemen mahasiswa yang melakukan penolakan yaitu HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), serta KMJ (Komunitas Mahasiswa Jombang).
Tiga elemen mahasiswa tersebut menggelar aksi turun jalan di depan kampus Undar, Rabu (1/1/2014). Mahasiswa menilai, kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu hanya untuk pencitraan belaka. "Kedatangan SBY ke Jombang hanya untuk pencitraan. Oleh karena itu kami menolak dengan tegas," kata salah satu aktivis dalam orasinya.
Selain melakukan orasi secara bergantian, dalam aksi tersebut mereka juga membentangkan poster dan spanduk bernada hujatan. Bukan itu saja, mahasiswa juga membakar ban bekas di jalan raya sebagai bentuk protes. Akibatnya, jalan KH Abdurrahman Wahid yang ada di depan Undar padat merayap.
Muslih, salah satu mahasiswa mengatakan, selama 10 tahun kepemimpinan SBY tidak ada kemajuan yang signifikan. Dengan kata lain, kabinet yang dibentuk oleh SBY selama dua periode cenderung gagal. "SBY hanya sibuk memoles citra, sedangkan kebijakan pro rakyat tidak pernah dilaksanakan," ungkapnya.
Mahasiswa berencana terus menggelar aksi penolakan SBY itu hingga puncak haul Gus Dur. Meski tidak terjadi kericuhan, demo mahasiswa itu mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian. [suf/ted]
Polisi Dorong Mahasiswa, Demo Tolak SBY Ricuh
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Kericuhan sempat mewarnai aksi mahasiswa yang tergabung dalam GAM (Gabungan Aktivis Mahasiswa) Jombang saat turun jalan menolak kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jl Wahid Hasyim atau sebelah utara stasiun Jombang, Kamis (2/1/2014). Puluhan aktivis tersebut didorong polisi dari tengah jalan hingga ke tepi.
Praktis ketegangan antara keduanya tidak terhindarkan. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang nyaris terjatuh ketika terjadi aksi dorong. Hanya saja, aksi kericuhan itu tidak berlangsung lama, karena mahasiswa memilih mundur. "Kami bukan teroris, mengapa demo kami dibubarkan," ujar Kombun, salah satu pendemo.
Awalnya, demo puluhan aktivis mahasiswa yang merupakan aliansi tiga elemen, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), serta KMJ (Komunitas Mahasiswa Jombang) ini berlangsung lancar. Mahasiswa menggelar orasi secara bergantian. Selain itu, mereka juga membeber spanduk bernada hujatan.
Diantaranya 'Haul Gus Dur Bukan Ajang Pencitraan', Jangan Politisasi Haul Gus Dur', serta 'SBY Presiden Rakyat Bukan Presiden Partai'. Namun kelancaran itu berubah menjadi ketegangan ketika ada iring-iringan mobil polisi mobil polisi. Korps berseragam cokelat ini kemudian mendorong mahasiswa ke tepi jalan. Awalnya mahasiswa melawan, namun karena kalah jumlah, para aktivis ini lebih memilih mengalah.
Kombun salah satu mahasiswa mengatakan, kedatangan SBY ke puncak haul Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jumat besok syarat dengan kepentingan. Menurutnya, kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut hanya untuk kepentingan pencintraan. "Makanya kami menolak kadatangan SBY," kata aktivis GMNI Jombang, ini.
Hal senada juga dilontarkan Syamsul Niam, aktivis lainnya. Bahkan ia dan kawan-kawannya sepakat untuk menggelar aksi terus hingga datangnya SBY. "Sekali lagi kami menolak kedatangan SBY," pungkas Syamsul. [suf/kun]
Jombang (beritajatim.com) - Kericuhan sempat mewarnai aksi mahasiswa yang tergabung dalam GAM (Gabungan Aktivis Mahasiswa) Jombang saat turun jalan menolak kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jl Wahid Hasyim atau sebelah utara stasiun Jombang, Kamis (2/1/2014). Puluhan aktivis tersebut didorong polisi dari tengah jalan hingga ke tepi.
Praktis ketegangan antara keduanya tidak terhindarkan. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang nyaris terjatuh ketika terjadi aksi dorong. Hanya saja, aksi kericuhan itu tidak berlangsung lama, karena mahasiswa memilih mundur. "Kami bukan teroris, mengapa demo kami dibubarkan," ujar Kombun, salah satu pendemo.
Awalnya, demo puluhan aktivis mahasiswa yang merupakan aliansi tiga elemen, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), serta KMJ (Komunitas Mahasiswa Jombang) ini berlangsung lancar. Mahasiswa menggelar orasi secara bergantian. Selain itu, mereka juga membeber spanduk bernada hujatan.
Diantaranya 'Haul Gus Dur Bukan Ajang Pencitraan', Jangan Politisasi Haul Gus Dur', serta 'SBY Presiden Rakyat Bukan Presiden Partai'. Namun kelancaran itu berubah menjadi ketegangan ketika ada iring-iringan mobil polisi mobil polisi. Korps berseragam cokelat ini kemudian mendorong mahasiswa ke tepi jalan. Awalnya mahasiswa melawan, namun karena kalah jumlah, para aktivis ini lebih memilih mengalah.
Kombun salah satu mahasiswa mengatakan, kedatangan SBY ke puncak haul Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jumat besok syarat dengan kepentingan. Menurutnya, kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut hanya untuk kepentingan pencintraan. "Makanya kami menolak kadatangan SBY," kata aktivis GMNI Jombang, ini.
Hal senada juga dilontarkan Syamsul Niam, aktivis lainnya. Bahkan ia dan kawan-kawannya sepakat untuk menggelar aksi terus hingga datangnya SBY. "Sekali lagi kami menolak kedatangan SBY," pungkas Syamsul. [suf/kun]
Jelang Kedatangan SBY, Dua Panser Siaga di Tebuireng
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Sebanyak dua unit mobil panser sudah siaga di Ponpes Tebuireng Jombang menjelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Orang nomor satu di Indonesia itu akan hadir dalam puncak haul Gus Dur yang dihelat Jumat malam (3/1/2014).
Selain panser, ratusan petugas berseragam loreng juga sudah memadati lokasi makam mantan presiden tersebut. Pasukan dari TNI tersebut sedang mengadakan gladi bersih. Sementara itu tepat di samping makam Gus Dur, panitia sibuk mendirikan panggung berukuran mini.
Sementara itu, untuk pengamanan orang nomor satu di Indonesia tersebut Polres Jombang menerjunkan sekitar 601 personel ditambah pasukan brimob satu kompi. Selain itu juga melibatkan dalmas Sabhara Polda satu kompi. "Kita juga mendatangkan bantuan dari Polres Nganjuk satu kompi, kemudian Polres Kediri satu kompi," ujar Wakapolres Jombang, Kompol Sumardji, Kamis (2/1/2014). [suf/ted]
Jombang (beritajatim.com) - Sebanyak dua unit mobil panser sudah siaga di Ponpes Tebuireng Jombang menjelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Orang nomor satu di Indonesia itu akan hadir dalam puncak haul Gus Dur yang dihelat Jumat malam (3/1/2014).
Selain panser, ratusan petugas berseragam loreng juga sudah memadati lokasi makam mantan presiden tersebut. Pasukan dari TNI tersebut sedang mengadakan gladi bersih. Sementara itu tepat di samping makam Gus Dur, panitia sibuk mendirikan panggung berukuran mini.
Sementara itu, untuk pengamanan orang nomor satu di Indonesia tersebut Polres Jombang menerjunkan sekitar 601 personel ditambah pasukan brimob satu kompi. Selain itu juga melibatkan dalmas Sabhara Polda satu kompi. "Kita juga mendatangkan bantuan dari Polres Nganjuk satu kompi, kemudian Polres Kediri satu kompi," ujar Wakapolres Jombang, Kompol Sumardji, Kamis (2/1/2014). [suf/ted]
Top 5 Popular of The Week
-
Setelah sukses mengarahkan Ghajini versi Tamil di tahun 2005, sutradara A. R. Murugadoss di tahun 2008 meremake kembali film yang saat itu d...
-
Rangeomorphs © Jennifer Hoyal Cuthill Kehidupan di Bumi ada sejak sekitar 4,28 miliar tahun lalu. Namun hingga kini masih ada perd...
-
TobaTimes - Sungguh gila dan memprihatinkan. Pergaulan siswa SMP di Samarinda, Kalimantan Timur, semakin liar. Mereka tak segan-segan berbua...
-
Gopiyon sang ghoome Kanhaiya - Krishna berkelana dengan Gopis Raas rachaiyya, raha na jaye re - Dia bermain dengan mereka, tidak bisa berh...
-
TobaTimes, Kaltim - Zaman semakin meresahkan. Pergaulan remaja juga semakin gila. Antara lain terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, semaki...
-
TobaTimes - Seorang gadis remaja yanga bahenol berusia 15 tahun, dicabuli DD (30), seorang mandor sebuah perusahaan perkebunan di Desa Mend...
-
Alya Dior dikenal karena belasan fotonya yang berani tampil seksi di Majalah SISILA edisi Tebaru. Kendati sudah terbit dan beredar sejak awa...
-
TobaTimes - Dua gadis muda masing-masing berinisial W (13) dan A (15), diselamatkan dari lokalisasi Peleman di Suradadi, Kabupaten Tegal, b...
-
Tiap masakan yang dibuat seperti tidak pernah tidak menggunakan garam. Tapi, ada bahan lain yang bisa menggantikan garam dalam masakan. Jadi...
-
Revi Mariska, pesinetron Angling Darma, rupanya juga mengikuti kasus video Prilly Latuconsina. Melalui akun Twitternya, ia berkicau tentang ...
No comments: