Begini Cara ISIS Menghasilkan Uang Miliaran Setiap Hari



Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah memnpunyai banyak taktik untuk menghadapi musuhnya. Para ahli juga mengungkapkan, kelompok itu mempunyai metode yang rumit dalam menghasilkan uang. Kelompok militan itu dinobatkan oleh Forbes sebagai kelompok radikal terkaya di dunia. Begini cara ISIS menghasilkan uang miliaran setiap hari.

1. Produksi Minyak dan Penyelundupan

ISIS menghasilkan 1-2 juta dolar Amerika atau sekitar Rp12,6 miliar hingga Rp25,2 miliar per hari dari penjualan minyak. Minyak itu berasal dari ladang minyak yang dikuasai di wilayah utara Irak dan Suriah. Kelompok militan itu menyelundupkan minyak ke wilayah selatan Turki dan menjual kepada orang yang sangat membutuhkan.

ISIS ditengarai memproduksi 44 ribu barel per hari di Suriah dan 4 ribu barel per hari di Irak. Mantan anak buah Saddam Hussein diduga menjadi kaki tangan ISIS dalam memproduksi minyak tersebut.

2. Uang tebusan dari penculikan

Pada 2012, Departemen Keuangan Amerika memperkirakan, A Qaeda meraih 120 juta dolar Amerika dari uang tebusan dalam 8 tahun terakhir. ISIS sempat menjadi bagian dari Al Qaeda. Dua kelompok itu beroperasi secara terpisah namun mempunyai kesamaan. Salah satu perusahaan Swedia diyakini telah membayar uang tebusan sebesar 70 ribu dolar Amerika kepada ISIS untuk membebaskan salah satu karyawannya.

Saat menyandera dua warga Jepang, ISIS meminta uang tebusan sebesar 200 juta dolar Amerika. Namun, Jepang menolak untuk melakukan negosiasi dan ISIS akhirnya membunuh dua sandera tersebut.

3. Mencuri

Pada Juni 2014, ISIS merampok sejumlah bank di Mosul dengan jumlah sebesar 500 juta dolar Amerika. Di Suriah, ISIS juga menguasai fasilitas minyak milik kelompok pemberontak Al-Nusra.

4. Menjual organ tubuh manusia

Duta Besar Irak untuk PBB membuat pernyataan yang mengejutkan ketika dirinya mengaku telah menemukan jenazah yang dimutilasi dan organ tubuhnya telah hilang. Ini memperkuat dugaan bahwa ISIS melakukan praktik penjualan organ tubuh manusia.

Sumber : suara.com


No comments:

Write a Comment


Top