Cerita Pocong Persib: Menikahi Dua Bule Cantik, Hingga Mati Beberapa Hari

Image result for cewek Persib Pocong

Masih ingat pocong yang satu ini? Dia unik karena kain kafannya warna biru dan selalu memakai syal bertuliskan Persib.
Dialah Agung Hanafi, cosplayer yang juga pendukung berat klub sepak bola kebanggan warga Jawa Barat, Persib Bandung.
Di balik penampilannya yang menyeramkan Agung mempunyai keahlian berbahasa asing dan kisah asmara yang begitu menyeramkan.
Ditemui wartawan Tribun di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Minggu (23/7/2017), Agung menceritakan kisah hidupnya yang penuh lika-liku hingga terdampai di Jabar.
"Sebenernya saya ini asli Bali, anak tunggal yang sekarang merantau di pulau Jawa," Agung mengawali ceritanya.
Sekira 1994 saat menyukai selancar di sejumlah pantai di Bali, Agung banyak bertemu orang-orang baru termasuk turis-turis asing.
Pergaulan dengan turis dari berbagai negara memungkinkannya belajar bahasa ibu mereka.
"Saya bisa bahasa Jepang, Inggris, Italia, dan Taiwan. Bahasa-bahasa asing tersebut saya pelajari dengan mudah dari para turis asing," aku Agung.
Ia sempat bekerja sebagai pramuwisata untuk turis berbahasa Jepang. Itulah mengapa ia begitu fasih berbahasa Jepang dibandingkan bahasa asing lainnya.
Semakin fasih ia berbahasa Jepang setelah menemukan cinta sejatinya dengan seorang wanita berkebangsaan Jepang.
"Ketika itu saya sedang berselancar di satu pantai di Bali dan tiba tiba ada seorang wanita cantik datang menghampiriku," Agung mengenang masa lalunya.
Wanita Jepang bernama Ryoshitakeya itu awalnya datang untuk berlatih selancar bersama Agung. Seiring waktu Agung dan Ryoshitakeya tak sekadar dekat.
"Karena sudah saling merasa dekat, kami pun memutuskan untuk menjalin hubungan asmara," beber Agung.
Related image
Singkat cerita, Agung menikahi Ryoshitakeya sekira tahun 1996. Sejak itu dan setahun kemudian tinggal bersama istrinya di Jepang, mereka dikaruniai anak bernama Ayumi.
Hampir sekira 13 tahun tinggal di Jepang, Agung bekerja di sebuah retoran ternama. Di waktu luangnya ia masih berkerja sebagai pramuwisata di agensi perjalanan milik istirnya.
Beberapa kali ia pulang ke Indonesia sambil bekerja sebagai seorang pramuwisata. Pada 2004, hal menyedihkan menimpa ia dan keluarganya.
"Pada 2004 istri saya meninggal karena kecelakaan. Sampai sekarang saya masih merasakan kesedihan itu," ujar Agung.
Sejak ditinggal istrinya kehidupan yang Agung rasakan begitu hampa. Ia meyakini hidup, mati, dan cinta sejati hanya terjadi satu kali. Sampai sekarang ia selalu sedih mengingat istri pertamanya itu.
Akhirnya 2009, Agung memutuskan pulang ke Indonesia dan membiarkan anaknya tinggal bersama keluarga istrinya di Jepang.
Di Indonesia Agung mengalami pengalaman yang tak pernah terlupakan seumur hidupnya. Ia  sakit cukup parah yang menyebabkan dirinya meninggal.
"Setelah pulang dari Jepang, saya sempat sakit hingga akhirnya kata keluarga saya meninggal dunia," ujar Agung.
Lahir dari keluarga Bali tulen, upacara-upacara kematian pun sudah disiapkan. Seluruh keluarga dari Denpasar dan Karangasem sudah datang kerumah.
Menurut tradisi adat Bali orang yang meninggal dikuburkan di hari kelima. Di hari keempat mayat Agung sudah dipindahkan ke lokasi kremasi.
Tepat di hari kelima ketika mayatnya akan dikremasi, Agung tiba tiba terbangun dan sudah berada di rumahnya.
"Jadi saat akan dikremasi, saya terbangun dan sudah ada dirumah, dan mayat saya yang akan dikremasi hilang dari tempatnya," ucap Agung.
Agung terbangun dari 'matinya' tan tidak ingat siapa pun kecuali ibu kandungnya. Ibunya pun membawa Agung berobat ke Lombok hingga Jawa Timur.
Pada akhirnya ia sembuh dari penyakitnya dan memutuskan merantau hingga ke Bogor. Di Kota Hujan ini ia bekerja di Museum Zoologi Bogor.
Sampai akhir 2011, Agung kembali bertemu dengan seorang wanita berkebangsaan Taiwan. Hingga kini, wanita tersebut telah menjadi istri sah Agung.
Sejak 2013 Agung dan istrinya memutuskan pindah ke Bandung membuka pengobatan alternatif. Kehidupannya sebagai cosplayer hanya mengurangi rasa jenuh.
Soal cintanya terhadap Persib Bandung sudah Agung rasakan ketika masih tinggal di Bali.

"Waktu masih di Bali saya sudah suka Persib, menurut saya Persib bukan hanya milik warga Jawa Barat karena fans Persib bertebaran dimana mana," ujar Agung.

(tribunnews.com)


No comments:

Write a Comment


Top