Miris! Siswa Ini Dikeluarkan Dari Sekolah Hanya Karena Anak Tukang Parkir?

Image result for anak tukang parkir diusir dari sekolah SMPN 12 Malang

Bayu, anak tukang parkir, didapati menangis sesenggukan di depan sekolahnya SMPN 12 Malang. Sesuai dengan keterangannya, Bayu yang awalnya diterima di sekolahan tersebut, mendadak tidak diperbolehkan masuk di kelasnya. Alasannya, kursinya sudah diberikan kepada ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) dan sudah penuh. 

Kejadian yang bermula dari postingan pemilik akun FB bernama Agustinus Tedja, sontak membuat kaget warga kota Malang. Statusnya pun langsung dibagikan oleh 33 akun dan menjadi viral di kota tersebut. 


Kebenaran itu muncul dengan sendirinya. Jangan ada lagi terjadi hal semacam ini lagi, atas nama pelaku perlindungan anak , anak adalah harus dilindungi dan tidak boleh ada terjadi kejadian yg dapat menjadikan semangat anak untuk mau sekolah hilang karena keteledoran sistem yg tidak koordinasi seperti ini. Apalagi rekomendasi tersebut adalah sudah sesuai prosedur bagi anak anak yg masuk melalui jalur pra sejahtera..... "kami akan lakukan koreksi dan intropeksi atas nama Kapala sekolah SMPN 12. kata kepala sekolah SMPN12. Kejadian kemarin sebenarnya tidak harus terjadi apabila bagian kesiswaan melakukan koordinasi dengan saya sebagai pengambil keputusan.

Terimakasih terimalah Bayu menjadi anak didik njenengan yg harus kita jaga semangatnya demi penegakan UU perlindungan anak.....

Untuk semua relawan jangan takut untuk memperjuangkan mereka yg harus kita jaga dengan hati. Anak anak tidak boleh terintimidasi, terdiskriminasi dan jangan takut untuk sebuah kebenaran

Jangan lupa kita punya ibu yang selalu menjaga semangat kita untuk anak anak tetap sekolah. Kadiknas kota Malang. Ibu Zubaidah.

Saiful Rachman Lies Wied Sunu Setionugroho Bambang Pangsut Udik Dina Kusetiawati Firda P M Rachel Manurung Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur Kyera Iin Arbanat Anita Kurnia Tjau Lank Vida Yanti Agnita Damaria Jumaali Junaedi Cangcimend Omend Illa Sadjaa Paul Mlg Strw Baiq Dwi Aulia Kharisma

Status dan video yang tersebar di media sosial, langsung ditanggapi oleh Kepala Sekolah SMPN 12 Malang, yaitu Samsul Arifin. Katanya, terjadi kesalahpahaman.

"Sebenarnya kami selalu welcome, meskipun dibatasi regulasi, dan intinya kami mengakui kemarin memang ada miskomunikasi," tuturnya.




No comments:

Write a Comment


Top